Rabu, 10 September 2014

Tiga Tahun Hanya Lima Puluh

Kadis Jadi Pembina Upacara
JIKA dalam masa tiga tahun benar-benar efektif belajarnya maka tidak ada yang harus dikhawatirkan. Ingat, tiga tahun itu ada enam semester. Di setiap semester, selalu ada evaluasi untuk mengukur ketercapaian materi pelajaran. Jika masih gagal, biasanya diulang atau diremedi lagi hingga benar-benar mengerti. Lalu mengapa harus khawatir?

Begitulah kurang lebih sari amanah Pak Madi (dia disapa begitu, sehari-hari) dalam pidato Amanat Pembina beberapa waktu lalu. Dia ingin meyakinkan seluruh peserta didik yang berdiri khidmat di hadapannya untuk tidak perlu takut dalam menghadapi ujian, khususnya Ujian Nasional (UN). Dia mengingatkan kalau UN memang tidak sekadar keperluan peserta didik tapi juga terkandung keperluan intitusi seperti Dinas Pendidikan bahkan daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, MS Sudarmadi, ketika memberi amanat pada upacara bendera Senin Pagi di SMA Negeri 3 Karimun, Senin (08/ 09/ 14) lalu mengingatkan tentang perlunya kesiapan para siswa dan guru dalam menghadapi Ujian Nasional yang sering dianggap menakutkan. "Mengapa harus takut dan khawatir?" Tanyanya dalam pidato amanatnya di pagi yang cukup cerah itu. Pak Madi, hari itu diundang --sesuai jadwal pembina upacara yang sudah disusun sekolah-- untuk menjadi pembina upacara. Dia datang dengan didampingi Pak Bakri Hasyim (Sekretaris Dinas Pendidikan) dan Pak Rahmad (Ka. UPTD Kec. Meral-Tebing).

Secara khusus Pak Kadis (Kepala Dinas) memberi motivasi kepada siswa untuk benar-benar siap menghadapi UN yang setiap akan selalu ada. Dia menjelaskan bahwa UN yang katanya sangat menakutkan itu sebenarnya tidak perlu menakutkan siswa. Apa yang harus menakutkan? Soal-soal yang dimunculkan dalam UN sudah pasti berasal dari materi pelajaran yang sudah dipelajari. Tidak mungkin soalnya lari dari materi pelajaran, katanya memberi penegasan.

Oleh karena itu, jangan pernah khawatir dengan soal-soal itu. Walaupun setiap siswa mempunyai soal yang berbeda dengan teman-teman lainnya, itu juga tidak harus membuat takut. Kuncinya hanyalah belajar dengan serius. "Ingat, selama tiga tahun kalian belajar, tapi soal yang dikeluarkan hanya sebanyak lima puluh saja. Tidak mungkin tidak bisa menjawabnya," katanya kembali menegaskan. Dia mengingatkan untuk meyakinkan diri masing-masing bahwa para siswa akan mampu menghadapinya. Yakinlah, kalian akan berhasil. Begitulah dia memberi semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...