Senin, 04 Juni 2012

Agar Apresiasi TIK Peserta Didik Naik

SAYA masuk kelas menggantikan salah seorang guru yang kebetulan beralangan hadir, pagi (Jumat, 01/06) lalu itu. Guru tersebut ada urusan keluarga, menurut piket hari itu. Guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ini memang sudah beberapa hari tidak datang ke sekolah.

Sebagai yang diberi tanggung jawab, saya masuk mengisi waktu kosong yang ditinggalkan. Biar pun saya bukan guru TIK (pelajaran seharusnya pagi itu) tapi saya tetap membicarakan TIK. Saya memang berusaha menyukai TIK selama ini. Sedikit banyak saya memahami juga betapa pentingnya TIK tidak hanya di kalangan pelajar tapi juga di masyarakat secara umum.

Dengan penguasaan TIK diharapkan secara otomatis bisa menguasai informasi melalui teknologi ini. Perbincangan saya bersama para siswa pagi itu sengaja berfokus pada TIK. Mereka, meskipun tak seantusias yang saya harapkan, namun mereka cukup responsip perihal urgensi TIK dalam kehidupan sehari-hari. Saya terus mencoba menggali pemahaman mereka. Sayangnya memang tidak di ruang labor komputer kami berbincang.

Yang ingin saya ketahui dari mereka di awal bicara tentu saja wawasan dan pengetahuan mereka mengenai TIK. Sebagai guru tentu saya sangat berharap mereka menguasai dengan baik materi teori dan praktik mata pelajaran ini. Saya berpikir mereka pasti lebih menguasai materi TIK dari pada saya. Saat ini mereka sudah duduk di kelas XI semester kedua. Artinya sudah empat semester mereka mempelajari Mata Pelajaran (MP) TIK selama di SLTA. Dan jika dihitung masa mereka belajar MP TIK di SLTP, wah sudah sangat lama maereka belajar. Rasa saya mereka lebih lama belajarnya dari pada saya. Saya ingat, dari SD hingga SLTA bahkan hingga di bangku kuliah (1983), saya belum merasakan belajar komputer.

Setelah menjadi guru dan dunia komputer begitu berkembang, barulah saya sedikit melek teknologi ini. Sebagai guru (guru MP TIK atau bukan) sejatinya memang mengerti kalau dewasa ini tidak mungkin lagi manusia melepaskan diri dari teknologi informasi. Pentingnya penguasaan teknologi informasi, sampai ada yang mengatakan bahwa jika ingin menguasai dunia maka kuasailah informasi, itu memang demikianlah adanya. Berarti tidak mungkin melepaskan diri dari teknologi ini.

Saya ingat tujuah tahun lalu, Prof. Paulina Pannen, dalam suatu kesempatan mengingatkan pentingnya memahami teknoligi komunikasi khususnya di kalangan pendidik dan pendidikan. Katanya, “Kita jangan hanya melek teknologi tapi wajib mampu memanfaatkannya dari berbagai aspek.” Pemanfaatan yang komprehensip itulah yang akan membuat orang merasakan betapa teknologi ini membawa kemudahan dalam kehidupan.

Bahwa TIK sudah begitu pentingnya dalam hidup dan kehidupan manusia memang tak dapat dibantah. Dari pagi ke pagi lagi, dari rumah ke sekolah atau kemana saja, dari tepi pantai hingga ke tengah laut dan dari pijakan tanah di bumi hingga mau terbang ke angkasa, semuanya bersinggungan dengan teknologi ini.
Teknolo informasi telah begitu fital perannya. Lihatlah bagaimana lancarnya urusan di perkantoran (mesin penjawab telpon otomatis, dll), di perbankan (kemudahan transaksi dan komunikasi otomatis antar bank dan nasabah), di penerbangan (pengaturan jadwal dan perubahan jadwal penerbangan otomatis), di perdagangan (jaringan otomatis yang menghubungkan antar orang yang terlibat) dan banyak lagi tentu.

Maka ketika saya tahu anak-anak didik saya yang di depan saya pagi itu begitu rendahnya pengetahuan dan pemahaman serta wawasan mereka tentang komputer dan TIK, betapa sedihnya hati saya. Saya bertanya di hati, bagaimana sesungguhnya pembelajaran TIK yang mereka lalui selama empat-lima tahun itu?
Dari pengalaman itu saya berpikir, kewajiban meningkatkan apresiasi (kalau bisa pengetahuan: teori dan praktek sekaligus) itu tidak hanya menjadi mkewajaiban guru MP TIK saja. Sudah seharusnya semua guru memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya teknologi informasi dewasa ini.

Konsekuensi sikap ini tentu saja kewajiban pertama untuk memahami dan menguasai teknologi informasi adalah pada guru itu sendiri. Artinya semua guru sudah seharusnya menguasai terlebih dahulu teknologi informasi untuk selanjutnya mengajak dan berusaha pula meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta didik di bidang ini. Guru adalah teladan utama bagi setiap peserta didik. ***
Dapat juga dibaca di  http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/04/agar-apresiasi-tik-peserta-didik-naik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...