Minggu, 05 November 2023

Safro Jadi Saksi Pernikahan Anak Pak Hadi

PERTAMA kali Safro menjadi saksi. Kebetulan anak Pak Hadi, tetangganya menikah. Sebagai kawan akrab, Safro diminta Pak Hadi sebagai saksi. Awalnya Safro menolak karena merasa belum pernah menjadi saksi orang akad-nikah. Tapi Pak Hadi meyakinkan, dan Safro menerima. Lagi pula dia sudah sering melihat orang dinikahkan dan saksi hanya akan mengatakan ‘sudah’ atau ‘belum’ saja ketika ditanya apakah sah atau belum.

Safro dan satu orang saksi lainnya sudah duduk bersila di samping Kepala KUA yang akan menjadi Wali Hakim anak Pak Hadi. Pak Hadi tidak berani menikahkan langsung anak gadisnya itu. Maka dia meminta Pak KUA sebagai wakilnya. Prosesi pengucapan akad-nikah segera akan dilaksanakan. Pak KUA sudah membuka prosesinya dengan menyebut nama kedua calon pengantin dan lain-lain. Dan setelah semua prosedur dilalui, Pak KUA pun mengarahkan pengantin pria untuk menjawab kalimat-kalimat ijab-kabul pernikahan itu.

Setelah selesai Pak KUA mengucapkannya dan menggoyangkan salaman tangannya dengan pengantin pria, lalu pengantin menjawab kalimat Pak KUA…aku terima nikah dan kawinnya…..yang kedengarannya lancar dan sempurna, lalu Pak KUA bertanya kepada kedua saksi, “Apakah sah?” saksi kedua melirik Safro tapi tidak bersuara. Safro sendiri ingin mengatakan ‘belum’ karena menyimak jawaban anak Pak Hadi tadi, itu agak terputus sedikit. Ada pula terdengar pengantin pria itu menyebut ‘a’ ketika akan menyambung kalimatnya. Tapi Safro pun diam saja karena tidak berani mengatakan ‘tidak’. Akhirnya satu saksi mengataka sah sambil mengangguk. Safro merasa tak nyaman, takut itu tidak sah.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Alumni Haji untuk Pererat Silaturrahmi

SEBULAN sekali Kelompok Haji, Alumni Haji Tahun 2018 melaksanakan pertemuan. Rutin. Dari rumah ke rumah anggota. Ahad (22/12/2024) ini gilir...