"Saya sudah lama tidak pernah lagi ikut-ikut begitu, Pak. Saya tidak usah ikut ke Buper sana." Safro menolak namanya dimasukkan dalam tim Gudep sekolahnya. Lagi pula nanti akan tidur di bawah tenda selama tiga malam, Kamis, Jumat dan Sabtu. Safro tidak mau. Tapi dia tidak menjelaskan mengapa dia tidak mau ikut berkemah. Kepala Sekolah sudah setuju dia didaftarkan Pembina Pramuka untuk berkemah agar dapat membantu siswa di sana. Bupernya memang sangat jauh. Ke sana harus naik bus.
"Jadi bagaimana Safro, mengapa belum juga
menandatangani surat pernyataan itu?" Pak Tedi kembali menanyakan
kesediaan Safro. Safro tetap bulat menolak. Dia tidak banyak bicara perihal
alasan penolakannya. Bahkan jika Pak Kepala Sekolah ikut bertanya, dia akan
tetap menyatakan menolak, katanya. Kembali terbayang oleh Safro bagaimana
isterinya dan anak semata wayang tinggal di rumah sementara dia akan tidur di
bawah tenda. Bini aku tidak izinkan, Pak....Safro hanya membatin mengucapkan
kalimat itu. Dia tidak mau guru tahu itu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar