"Bukan dipanggil, sayang.
Tapi Abang diundang. Ada surat undangannya." Tina tetap risau. Sama saja
itu, diundang atau di panggil. Sekarang memang begitu, kata isteri Safro dalam
hatinya. Ada juga yang menyebut dijemput. Pokoknya kalau sudah sampai ke kantor
orang baju cokelat itu, habislah suami kita. Begitulah perasaan Bu Tina
menanggapi informasi bahwa suaminya akan pergi ke Polres besok pagi.
Rabu pagi itu Safro pamit dengan
Tina. Memberi tahu kalau dia akan ke Kantor Polisi bersama temannya, Pak
Juanda, tokoh masyarakat itu. Tina benar-benar khawatir kepergian suaminya.
Apakah karena suamiku suka main domino malam-malam itu? Atau, apa suamiku
terlibat narkoba? Berbagai pertanyaan muncul di benak Bu Tina. Sampai Safro
kembali siangnya, Tina benar-benar tidak tenang. "Abang sama Pak Juanda
diundang satu acara di Polres. Abang diajak Pak Juanda, sebagai tokoh
masyarakat," jelasnya kepada isterinya. Barulah Bu Tina agak tenang. Ternyata
Safro ke Kantor Polisi untuk menghadiri acara isi kuisioner Lemdiklat Polri
dari unsur Tokoh Masyarakat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar