Safro Gagal Berangkat Haji

SEMUA persyaratan keberangkatan untuk haji sudah dipernuhi Safro sejak awal namanya keluar sebagai calon jamaah haji tahun ini. Dia sudah melunasi sisa utang ongkos hajinya. Untuk seat dia sudah membayar 30 jt. Melwati jumlah minimal untuk mendapatkan nomor antrian. Tambahannya tinggal sedikit saja lagi. Manasik dan persiapan lainnya juga sudah. Masalah timbul ketika akan melewati scan mendapatkan visa. Jarinya tidak terbaca oleh alat scan itu. Sejak malam setibanya di asrama haji hingga akan masuk ke ruang pelepasan haji keloter satu gelombang pertama dia sudah puluhan kali mencecahkan jarinya. Tetap saja tidak terbaca.

"Pak Safro, usaha kita sudah maksimal. Sekarang semua jamaah sudah masuk aula. Insyaallah selepas seremoni pelepasan oleh gubernur nanti, semua akan ke bandara. Pak Safro sabar, ya?" Petugas yang mendampinginya sejak awal menjelaskan. Safro tidak keluar kamar asrama itu. Dia sedih. Kenduri walimatussafar hingga pelepasan oleh bupari di daerah menjadi ingatan yang menyesakkan dadanya. Artinya saya gagal berangkat haji? Safro melamun dan bertanya kepada diri sendiri. Semua temannya sudah di ruang aula.

Dia telpon anaknya yang di kampung. Dia katakan, belum bisa berangkat pada keloter ini. "Tolong doakan Ayah, ya? Hari ini tidak bisa berangkat. Mudah-mudahan ada jalan untuk berangkat ini." Terdengar suara sedih di seberang sana. Safro juga ikut sedih. Tahun ini gagal berangkat haji.***