Anak Safro Ingin Bermalam Ahad

UNTUK pertama kali Ardi bermalam Minggu. Diajak ayahnya, Safro. Tapi Pak Safro tidak menyebut malam Minggu. Dia sudah biasa menyebut hari Minggu dengan hari Ahad. Jadi, bermalam Ahad, katanya kepada anak semata wayangnya itu. "Kawan-kawan Ardi menyebut malam minggu, Ayah. Mengapa pula menjadi malam Ahad?" Ardi tidak mau menyebut malam Ahad. Kita bermalam minggu, kita bermalam minggu, katanya berulang-ulang. Safro akhirnya diam.

"Memang mau kemana sore-sore begini, Pak e." Tina, isteri Safro heran melihat suami dan anaknya selepas magrib Sabtu itu tiba-tiba saja sibuk. Memakai baju baru, dua beranak itu sudah bersiap sejak sebelum magrib. Safro tidak menjawab pertanyaan isterinya. Dia malah bertanya, apakah isterinya itu akan atau tidak. Biasanya Bu Tina memang tidak pernah keluar Sabtu malam begitu. Orang-orang di sini sibuk menyebut bermalam minggu, dia tidak terpengaruh.

"Ayolah, Pak. Teman-teman Ardi sudah pada pergi ke Coastal Area. Malam ini ada hiburan lain." Safro sudah lama mendengar, sejak taman itu diresmikan begitu ramai peminatnya setiap malam. Apalagi di malam seperti ini, hampir semua masyarakat berhimpun di lokasi wisata baru itu. Ardi sendiri justeru disebabkan oleh bual-bual temannya di sekolah yang membuat dia ingin sekali bermalam minggu. Sudah dua pekan ini dia merengek minta keluar malam Ahad. Tapi Safro belum mengabulkan. Inilah malam Ahad pertama dia keluar untuk berlibur.***