Minggu, 04 Desember 2022

Hujan Lebat Safro Terperanjat

BEGITU lebatnya hujan ini. Subhanalloh, bagaimana keadaan rumahku? Safro sangat gusar. Dia tidak melanjutkan perjalanan pulang dari sekolah. Persis di mulut jalan simpang Paya Manggis dia memberhentikan motonya. Hujan turun seperti dicurahkan serentak dari langit. "Biasanya berangsur, gerimis baru lebat begini," katanya di hati. Dan ini sudah hampir setengah jam dia numpang di teras rumah penduduk. Kebetulan ada rumah kosong di situ.

 Setelah sedikit reda, Safro memaksa melanjutkan. Dia tahu, masih dua km lagi sampai ke rumahnya di kampung sana. Dari pada rumahku kenapa-kenapa, mendingan aku paksa merempuh hujan ini. Rumah-rumah di sini pun sudah kebanjiran, katanya. Dia pun tancap dalam hujan yang sebenarnya masih lebat. Sampai di rumahnya dia sudah kuyup. Tas yang diletakkan di bawah jok tidak basah. Tapi rumahnya sudah hampir seperti di tengah sungai. Air sudah masuk ke dalam rumah. Dia melihat ayamnya yang harus naik ke atas pokok untuk menghindari air.

Subhanalloh, ya Allah lebatnya hujan ini. Sekali lagi Safro mengucapkan kalimat itu. Dia teringat anaknya di sekolah dan isterinya di pasar, berjualan. Bagaimana mereka? Dia bertanya pada diri sendiri. Tanpa menyingsingkan kaki celana, Safro masuk rumah setelah membuka kunci pintunya. Bisa untuk mandi dan berenang anakku, katanya juga di hati sendiri. Dia memang sendiri di rumah saat ini.***

Tbk 04122022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

RLH Baznas Karimun Diresmikan Wabup

BELUM lama ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Karimun meresmikan sekaligus menyerahkan Rumah Layak Huni (RLH) kepada mustahik...