Minggu, 29 Mei 2022

Unik dan Asyik: Catatan Berburu Liga Champions

SEUMUR sekarang ini saya memang belum bisa memaksa untuk tidak menonton bola. Maksud saya pertandingan sepakbola. Apalagi sepakbola dunia. Dari usia muda saya memang penyuka olahraga ini. Ikut juga bermain, tadinya saat tulang kaki masih kuat menopang badan untuk ikut lari di gelanggang. Kini, sesudah tak kuat bermain bersama anak-anak muda, tinggal tetap suka menyaksikan laga bola yang terkadang bersama ank-anak muda nontonnya.

Malam menjelang dini hari Sabtu (28/05/2022) saya bersiap untuk menyaksikan laga hebat memperebutkan piala Liga Champions UEFA musim 2021/ 2022. Sejak diketahui final antara Real Madrid dengan Liverpool beberapa hari lalu, berita-berita keduanya selalu saya baca. Jadwal final yang di Indonesia waktunya sudah masuk hari Ahad (29/05/2022) pukul 02.00, itu juga dibaca di media. Dan saya berniat ingin menyaksikannya walau hanya di layar kaca. 

Inilah catatan unik dan asyik saya pagi Ahad ini. Tentang berburu menonton sepakbola Liga Champions itu. Sepertinya saya diuji untuk tontonan hebat kali ini. Masalahnya lampu (PLN) ternyata giliran mati malam tadi di rumah. Padahal saya sudah menyiapkan diri untuk tidur lebih awal agar bisa terbangun sesuai sekitar jadwal. Lampu mati menjelang dan saat tidur, tidak masalah. Harapannya sekitar waktu kick off lampu sudah hidup. Biasanya giliran di daerah kami hanya sekitar tiga jam, dan kembali hidup.

Saat saya terbangun pada pukul 02.15 (saya berharap sudah dimulai pertandingannya) ternyata lampu di daerah kami belum menyala. Hati tentu sedih. Tidak akan bisa menyalakan televisi. Lalu saya coba hidupkan HP untuk mencoba livestreaming pertandingan langsungnyya. Pokoknya bisa disaksikan secara langsung pertandingan itu. Ternyata gagal. Bukan masalah kuota internet. Tapi karena belum terbiasa menonton siaran langsung di HP.

Singkat kisah, setelah setengah jam lebih berkutat dengan HP di rumah, akhirnya saya memutuskan untuk memburu tontonan ini di luar rumah. Biasanya di tenpat-tempat tertentu ada saja orang 'nobar' alias nonton bareng. Saya pergi dengan mengandarai motor Sogun anak saya. Setelah berkeliling akhirnya saya menemukan gerombolan orang di salah satu warung kopi, kedai Kopi Kijang. Saya pun bergabung di sana. Pertandingan babak pertama sudah berlangsung 35 menit. Keadaan masih 0-0. Artinya saya menganggap kelanjutannya akan tetap masih membuat tegang perasaan.
 
Menjelang subuh tiba, usai sudah laganya. Skor 1-0 untuk kemenangan Real Madrid mengakhiri laga hebat itu. Saya tidak menyesal kehilangan sebagian waktu tontonannya karena gol yang terjadi di babak kedua, itu tetap dapat disaksikan secara langsung. Menyaksikan gol langsung itulah yang asyik dan unik juga. Meskipun di Liga Primer saya selalu pro Liverpool namun di Liga Champion ini saya memang pro RMA alias Real Madrid. Terima kasih, jago saya memenangkannya dan memperbaharui rekor piala Champions yang diraihnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...