"Sudahlah, Bang. Tak ada gunanya kita mengeluh. Mengeluh terus malah membuat kita sakit. Nanti asam uratnya kambuh lagi." Tina mengingatkan suaminya agar tidak perlu mengeluh. Tidak perlu menyesali listrik yang hidup-mati hampir setiap hari. Bahkan Tina yang awal-awal kebijakan pemadaman bergiliran ala PLN itu dimulai juga sempat sewot karena takut tv dan kulkasnya rusak, kini malah menerima dengan santai. Dia benar-benar membiasakan diri untuk sebentar padam, sebentar hidup lagi. Biar aja, katanya kepada suaminya.
"Benar juga, biniku. Mengapa setiap hari harus marah-marah? Satu bulan saya bahkan kehilangan selera bekerja dan makan juga. Ini gara-gara selalu mengeluh." Sebagai tukang servis motor, Safro perlu arus listrik setiap waktu. Pekerjaannya banyak terbengkalai, katanya. Tapi kini dia tidak peduli lagi. Dia benar-benar menerima nasihat isterinya, berhenti marah-marah dan berhenti mengeluh. “Terima kasih, biniku,” katanya dalam hati. Mulai hari ini, Safro berjanji tidak akan mengeluh lagi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar