Sabtu, 28 Mei 2022

Safro Berhenti Mengeluh

SETELAH satu bulan 'pemadaman bergilir' belum juga usai, Safro benar-benar marah. Syukurnya hanya marah-marah di rumah. Paling-paling didengar isterinya, Tina. Anaknya tidak akan mendengar apa ocehan Safro kepada Kepala PLN. Safro memang sudah punya perinsip, jika ingin marah atau bertengkar dengan isterinya, tidak boleh ada anaknya. Ditunggu anaknya keluar rumah atau pergi bermain. "Ini benar-benar tidak punya perasaan. Katanya hanya dalam tiga pekan selesai. Heh, sudah satu bulan, kok masih padam?" Safro mengomel sambil memukul meja makan.

"Sudahlah, Bang. Tak ada gunanya kita mengeluh. Mengeluh terus malah membuat kita sakit. Nanti asam uratnya kambuh lagi." Tina mengingatkan suaminya agar tidak perlu mengeluh. Tidak perlu menyesali listrik yang hidup-mati hampir setiap hari. Bahkan Tina yang awal-awal kebijakan pemadaman bergiliran ala PLN itu dimulai juga sempat sewot karena takut tv dan kulkasnya rusak, kini malah menerima dengan santai. Dia benar-benar membiasakan diri untuk sebentar padam, sebentar hidup lagi. Biar aja, katanya kepada suaminya.

"Benar juga, biniku. Mengapa setiap hari harus marah-marah? Satu bulan saya bahkan kehilangan selera bekerja dan makan juga. Ini gara-gara selalu mengeluh." Sebagai tukang servis motor, Safro perlu arus listrik setiap waktu. Pekerjaannya banyak terbengkalai, katanya. Tapi kini dia tidak peduli lagi. Dia benar-benar menerima nasihat isterinya, berhenti marah-marah dan berhenti mengeluh. “Terima kasih, biniku,” katanya dalam hati. Mulai hari ini, Safro berjanji tidak akan mengeluh lagi.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...