Minggu, 01 Mei 2022

Si Butut Belum Berisi

DUA tiga hari ini Safro modar-mandir dari rumahnya ke SPBU. Di sepanjang jalan utama itu dia juga hilir-mudik dua-tiga kali sebelum kembali ke rumah. Hatinya dongkol. Si butut mio merah yang sudah agak berkarat itu belum juga terisi. Safro jengkel, mengapa beberapa hari ini antrian begitu panjang? Mengular hingga ke jalan besar ini? Ini sudah tiga hari. Mengapa belum bisa agak berkurang? Safro mengomel sendiri sambil menyaksikan begitu ramainya motor dan mobil di SPBU setiap hari.

"Ini mau raya, Bang ooi. Orang semua mau isi bensin. Mengapa sewot? Isi aja motornya. Ikut antri saja." Isteri Safro langsung menyemprot lakinya itu ketika lelaki brewok itu mengomel tak karuan kepada isterinya gara-gara antrian yang mengular setiap hari dilihatnya. Dia tidak mau masuk antrian yang memerlukan waktu lama dan kesabaran tingkat tinggi. Tapi mengapa mendadak begitu banyak kendaraan?

Safro semakin panas darah ketika dia mendapat kabar burung, kalau yang antri itu adalah orang-orang itu saja. Mereka memang berulang-ulang datang. Setelah tangki motornya penuh mereka akan mengeluarkannya di rumah dan datang lagi untuk mengisi. Begitulah setiap hari. Mereka itu adalah pedagang eceran yang menggantungkan hidupnya pada minyak. "Oh, jadi mereka itu? Mentang-mentang mau raya, mereka memborong minyak? Mengapa harus di sini? Ini kan tempat pengisian umum?" Safro seperti membentak mengucapkan kalimat-kalimat ini. Tapi tidak ada yang mendengar ocehannya. Si bututnya belum juga terisi.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...