Rabu, 27 April 2022

Safro Enggan Tarawih

PUASA yang kedua puluh enam, ini sungguh berat terasa. Bukan karena melihat jamaah masjid yang sudah jauh berkurang berbanding sepekan pertama tempo hari. Safro enggan tarawih hanya karena mertuanya. Sejak malam pertama hingga malam kedua puluh tiga dia tak pernah rumpang ke masjid yang berjarak 100-an meter dari rumahnya itu. "Kata ustaz, lelaki harus berjamaah ke masjid," kalimat itu menjadi dasar dia rutin ke masjid.

Kesepakatan dia dengan isterinya, Tina terganggu gara-gara mertuanya mempertanyakan sikap Safro yang mengizinkan istserinya tarawih di rumah sementara dia tiap malam ke masjid. Memang kamu aja yang mau masuk syurga? Kalimat inilah yang membuat Safro terganggu. Kini dia enggan ke masjid. Sudah, tarawih di rumah aja, katanya dalam hati setelah pertanyaan mertuanya malam itu.

"Tak ke masjid, Bang? Orang sudah selesai azan, tuh." Safro tidak menjawab pertanyaan Tina. Dia hanya diam saja. Dia mau menjelaskan rasa kesal yang disebabkan oleh Bu Arni, ibu isterinya itu tapi dia takut isterinya tersinggung. "Tinggal sepekan saja lagi, Bang. Sayang." Isterinya kembali mengingatkan, apakah suaminya akan ke masjid atau tidak. Safro sudah memutuskan dalam hati, malam ini saya tarwih di rumah, hitung-hitung solat sama bini. Begitu keputusan di hatinya. Tapi dia tetap belum menjawab pertanyaan Tina.***

*Ada juga di mrasyidnur.gurusiana.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...