Minggu, 17 April 2022

Isteri Safro Enggan Makan

TINA tidak tahu kalau suaminya, Safro benar-benar tidak mau makan sahur. Sahur pertama awal Ramadhan lalu Safro memang tidak makan sahur. Tina makan sahur bertiga saja. Bersama mertuanya, emak dan ayah Safro. Mereka memang tinggal di satu rumah, milik orang tua Safro. Tina tidak keberatan diajak tinggal di rumah  mertuanya setelah menikah tiga bulan menjelang bulan suci ini. Pagi awal Ramadhan itu Safro tetap di kamar tidur sementara mereka makan. Apa masakan saya tidak enak? Tina membatin. Ini sahur keempat, katanya dalam hati.

Mertuanya pernah mengatakan di sahur pertama, Safro tidak biasa makan sahur. Tapi Tina tidak mencerna satu kalimat mertuanya menjelang sahur itu. Setelah sahur kedua dan ketiga suaminya tidak juga sahur, Tina mulai berpikir lain. "Ini sahur keempat, Pak. Abang sahur kemarin juga tidak sahur. Apa..." Tina tidak meneruskan kalimat itu. Dia takut kedua mertuanya yang tengah makan bersama akan terganggu. "Tina tidak makan sama?" Ibu mertuanya bertanya dengan ekspresi datar saja.

"Ya, Tina kenapa tidak sahur sama?" Pak Didin, ayah Safro mengulang bertanya kepada Tina yang mondar-mandir di ruang makan itu. Sebentar-sebentar ke kamar lalu ke ruang makan lagi. Tina tidak menjawab pertanyaan mertuanya itu. Dia justeru memikirkan lakinya yang masih berbaring di kamar setelah beberapa kali dibangunkan. Tina kembali berpikir, apakah suaminya menganggap masakannya tidak enak? Ini menyakitkan, jerit Tina dalam hati. Pagi ini saya juga tidak mau makan, kata Tina sambil mengemas meja makan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...