Jumat, 12 November 2021

Memulai atau Mengakhiri Bukan untuk Menyesali

SERING kita menyesal karena terlanjur berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sayangnya sesal itu ada di akhir. Tentu terlambat. Peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna," menunjukkan betap menyesal di akhir perbuatan, itu tidak ada gunanya. Menyesal di depan artinya berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu.

Sebuah kalimat mutiara yang diucapkan oleh seorang tokoh terkenal, Maria Robinson juga menyatakan hal yang kurang-lebih sama. Katanya, "Tidak ada seorang pun yang bisa kembali ke masa lalu dan memulai awal yang baru lagi. Tapi, semua orang bisa memulai hari ini dan membuat akhir yang baru." Di satu sisi kalimat itu memastikan bahwa keteledoran di awal tidaklah akan bisa dihapus begitu saja dengan memulai kembali tindakan lain sebagai penggantinya. Tapi di sisi lain, kalimat itu memastikan pula bahwa kita hanya akan bisa melakukan hal baru untuk memulainya.

Jika demikian, tidak perlu ada penyesalan untuk kekeliruan dengan tujuan menghilangkan kesalahan itu. Kesalahan tetaplah kesalahan. Dan tidak akan dapat dihapus begitu saja. Yang perlu dilakukan adalah menghentikan kekeliruan itu pada titik paling cepat yang bisa dihentikan. Selebihnya memulai langkah baru dengan semangat baru.

Bahwa tindakan ini seperti kembali memulai lagi, tidak perlu menjadi pemikiran. Akankah itu seolah kita memulai kembali atau kita akan mengakhiri tindakan pertama kita, juga tidakm perlu membuat pikiran kita galau dan kacau. Memulaikah (kembali) atau akan mengakhiri pekerjaan kita, tidaklah masalah. Kita ingin kesalahan awal itu tidak berulang, dan kita ingin tindakan sekarang akan berakhir dengan gemilang, itulah yang utama yang perlu kita fokuskan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...