MAHKOTA seorang penulis adalah buku. Buku yang diterbitkan oleh penerbit resmi. Ber-ISBN, tentunya. Setiap orang, maksudnya setiap penulis atau yang berkeinginan menjadi penulis harapan utama akhirnya adalah memiliki buku. Di buku itu tercantum namanya sebagai penulis. Itulah mahkota seorang penulis.
Untuk mendapatkan mahkota, ini tidaklah mudah. Tapi tidak juga mustahil adanya. Apalagi di era digital saat ini kemudahan mendapatkan mahkota penulis jauh lebih mudah melakukannya. Fasilitas pendukung sangatlah banyak. Bayangkan 20-30 tahun yang lalu, saat seorang penulis harus berketak-ketut dengan tut mesin tik. Jika salah ketik, menghapusnya diperlukan penghapus khusus yang dikenal dengan nama tip-ex, sejenis cairan berwarna sewarna dengan kertas, putih. Mengatur margin, merapikan margin dan banyak lainnya semuanya serba manual. Itu tidak mudah.
Saat ini, dengan sebuah laptop atau HP pintar semuanya seperti dibuat begitu mudah. Berapa banyak menulis juga tidak terbatas untuk satu kali menulis. Jika menggunakan kertas, ya terbatas setiap lembar kertas, mesti ganti lagi dengan kertas lainnya. Saat ini hanya waktu mencetak (mengeprint) saja diperlukan kertas. Jika tak ingin mencetaknya bisa dibaca di HP atau di laptop saja. Dan dengan media online kemudahan untuk membuat tulisan semakin dimanjakan pula. Begitu banyaknya aplikasi pendukung untuk membuat tulisan. Termasuk adanya halaman website yang bisa ditulis di mana saja selama ada jaringan internet. Tulisan-tulisan yang belum selesai malah bisa dibiarkan saja tersimpan dalam bentuk draf tulisan pada website atau blog yang dikelola. Nanti dibuka lagi untuk memperbaiki atau untuk menylesaikannya dimanapun kita beada.
Sebuah website atau blog dengan alamat terbitkanbukugratis.id yang dikelola oleh sebuah penerbit, YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) saat ini gencar mengajak para penulis dan calon penulis yang ingin memiliki mahkotanya. Dengan aktif menulis di blog keroyokan terbitkanbukugratis.id para penulis akan difasilitasi menerbitkan bukunya dengan cara sangat mudah. Jika tulisan itu belum mampu menembus penerbit mayor maka YPTD akan menerbitkannya dengan cara sangat mudah. Biaya yang diperlukan untuk menerbitkan buku itu tidak ditentukan besarannya. Padahal di semua penerbit indie lainnya ada tarif yang ditetapkan oleh penerbit jika seseorang ingin menerbitkan bukunya sendiri seperti di YPTD. Ada biaya editing, lay out, disain cover, dll yang biayanya jika dikumulasi lumayan tinggi. Sementara di YPTD hanya dengan biaya seikhlasnya. Itulah kebijakan YPTD dalam rangka mengembangkan literasi bangsa.
Dalam seminar virtual (webinar) yang diselenggarakan oleh YPTD pada Selasa (28/09/2021) malam kembali jargon 'buku mahkota penulis' disebut-sebut. Istilah ini memang sudah populer khususnya sejak lahirnya YPTD. YPTD sendiri adalah penerbit resmi dengan izin SK Kemenkumham Nomor AHU 0013926.AH.01 Tahun 2019, 29 Juli 2019. Dalam satu tahun usianya, YPTD juga sudah menjadi anggota IKAPI. Pun sudah sukses menerbitkan buku anggota (member) YPTD sebanyak 253 judul tepat satu tahun umurnya. Sungguh jumlahnya yang banyak melihat YPTD yang baru satu tahun.
Webinar edisi ke-17 membahas Program Kerja YPTD untuk tahun kedua, 2021-2022. Seperti sudah kita ketahui setiap dua pekan di hari Selasa malam YPTD selalu melaksanakan webinar dengan mengundang para pakar dari babagai bidang ilmu. Seluruh anggota YPTD diundang untuk ikut urung-rembuk membicarakan dunia kepenulisan alias literasi. Program awal tahun di tahun kedua yang dimulai sejak pertengahan Agustus lalu, misalnya YPTD menyelenggarakan kegiatan menulis yang disebut "Tantangan Menulis 40 Hari Tanpa Henti". Maksudnya, jika dalam 40 hari terhitung 20 Agustus 2021 para member dapat menulis terus-menerus maka tulisannya akan diterbitkan oleh YPTD tanpa biasa sama sekali. Kesempatan emas bagi peserta yang benar-benar ingin memiliki buku karya sendiri.
Malam itu tampil sebagai pembicara Dr. Erwansyah Syarief, MBA, M.Si (Dosen dan Konsultan Manajemen), Erdonis Erdwan, ST, MA, ADMC (Konsultan Pengembangan Usaha), Yolis YA Djami (Dosen dan Penulis) serta Thamrin Dahlan (Pendiri dan Pemilik YPTD). Para pemateri sangat menguasai materi mereka. Berbagai hal disampaikan yang ujungnya adalah bagaimana memajukan literasi di Tanah Air bersama YPTD. Dengan konsep non profit, YPTD benar-benar memberikan kesempatan yang luas dan mudah kepada para penulis untuk menerbitkan buku. Biaya yang biasanya cukup besar jika kita menerbitkan buku secara indie, kini YPTD menggunakan pendekatan 'bayar seikhlasnya' saja.
Inilah jalan mudah bagi siapa saja untuk meraih mahkota sebagai hasil karya tulis. Dengan rajin menulis di website YPTD, lalu dikumpulkan dan setelah memenuhi batas minimal halaman yang ditentukan tinggal kirimkan ke YPTD untuk diurus penerbitannya. Tentu saja harus diedit sendiri. Sementara layout dan pembuatan covernya juga digaratiskan oleh anggota YPTD, Pak Ajinata. Cover yang begitu indah ternyata oleh pendisainnya diinfakkan kepada YPTD. Tidak ada bayaran apapun kepada pembuat cover itu. Untuk itu, marilah kita ambil kesempatan mudahnya mendapatkan buku karya kita, sebagai bukti mahkota kita.***
Juga di www.terbitkanbukugratis.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar