ADA masjid atau musolla yang menyelenggarakan solat Idul Adha, ada pula yang tidak menyelngarakannya. Itu secara nasional kita baca di berita. Tapi di daerah tentu saja menyesuaikan dengan status covid-19 yang sedang terjadi. Di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, misalnya berlaku arahan bupati yang dikelaurkan dalam bentuk surat edaran. Pada intinya surat itu membolehkan menylenggarakan Idul Adha --seperti puasa dan Aidil Fitri, lalu-- dengan persyaratan sesuai protokoler kesehatan.
Itulah yang diberlakukan pengurus masjid Al-Ubudiyah, Wonosari, Kecamatan Meral. Kebetulan saya solat di sini pada Idul Adha 1442 tahun ini. Tapi saya juga mendapat informasi bahwa di seluruh daerah (kecamatan) se-Kabupaten Karimun berlaku arahan surat edaran itu. Berarti di Masjid Agung (Masjid Kabupaten) dan masjid-masjid Ibu Kota Kecamatan juga melaksanakan helatan Idul Adha.
Di Masjid Al-Ubudiyah sendiri tampak jamaah sudah memenuhi ruangan solat sejak pukul 06.30 WIB. Sesuai pengumuman pengurus masjid sebenarnya solat baru akan dimulai pada pukul 07.15 dengan tolerasni terundurnya sekitar 30 menit. Artinya selambat-lambatnya solat Id akan dimulai pukul 07.45 meskipun jika ada yang terlambat. Tapi para jamaah kelihatan sudah begerak dari rumah masing-masing pada sekitaran 06.30 itu. Saya sendiri bersama isteri baru sampai di masjid pada puku 07.15. Dan pengurus sudah memulai prosesi solat beberapa saat setelah saya selesai solat sunah tahayyat masjid.
Sebelum solat dan khutbah sebagai kegiatan inti dalam prosesi solat Idul Adha pengurus melaksanakan beberapa agenda. Agenda ini memang sudah menjadi kebiasaan oleh pengurus masjid. Setelah dibuka oleh MC, Sahabuddin. Acara dilanjutkan dengan laporan panitia kurban dan sambutan oleh pengurus masjid. Panitia kurban menyampaikan jumlah hewan kurban yang akan disembelih dengan nama para demawan yang menyedekahkan hewan kurban sekaligus. Kata Pak Sukemi, yang menyampaikan laporan panitia, ada 3 ekor lembu/ sapi dan 6 ekor kambing. Ada juga 3 ekor kambing dari orang yang mengakikahkan anak-anaknya.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Pengurus masjid. Pak Supardi, Ketua Pengurus Masjid Al-Ubudiyah menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan pembangunan masjid. Katanya, walaupun masjid kita belum siap namun sudah kelihatan pembangunan yang kita buat ini. Solat di ruangan yang belum terpasang atapnya menunjukkan bahwa sebagian bangunan masjid ini sudah terbangunan. Dindingnya sekeliling, lantainya sepenuh ruangan walaupun itu juga masih dalam keadaan yang belum sempurna.
"Terima kasih kepada masyarakat Wonosari yang telah ikut memberikan rezekinya untuk pembangunan masjid kita ini," katanya. "Masjid kita juga alhamdulillah mendapatkan sumbangan dari masyarakat di luar sana. Salah satu rumah makan di Karimun telah memberikan sumbangan 40 sak semen ditambah beberapa lori pasir." Untuk itu dia menghimbau masyarakat Wonosari yang kebetulan mempunyai kelebihan rezeki untuk terus memberikan sumbangannya untuk kelanjutan pembangunan masjid.
Prosesi solat Id selesai sekitar pukul 08.00 setelah pelaksanaan solat dua rakaat dan khutbah Idul Adha kurang lebih 25 menit. Lamanya khutbah juga sudah ditentukan untuk tidak terlalu lama. Arahan dari Pemerintah memang mengharuskan demikian agar tidak terlalu lama berkumpul dalam satu ruangan seperti itu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar