Saya dengan perasaan
tidak khawatir akan mampu dan layak ikut vaksinasi ini. Dalam usia 64 tahun,
saat ini, tentu saja saya berharap mendapatkab vaksinasi covid yang sudah
dimulai sejak beberapa bulan yang lalu. Saya tadinya berharap mendapat
kesempatan di gelombang awal. Ternyata waktu
waktu itu para lansia temasuk kategori ‘dilarang’ divaksin. Waktu itu
perioritasnya sudah ditentukan Pemerintah. Barulah belakangan ada vaksin untuk
para lansia. Dan saya pada keempatan dapat ikut.
Saat ditusuk jarum
suntik oleh perawat yang cantik saya biasa saja. Bukan tidak merasa sakit atau
tidak merasa apa-apa. Sekurang-kurangnya terasa seperti digigit semut merah
yang kecil-kecil itu. “Jangan digosok,” pesannya setelah dicabutnya jarum
suntik yang tadinya menancap di atas lengan sebelah kiri saya. Pesannya yang
lain, kalau nanti terasa ada gejala lain seperti mual atau apapun, tidak usah
khawatir. Banyak minum saja.
Saat menunggu reaksi
obat kurang lebih 15 menit di ruang tunggu sekaligus menunggu dokumen bukti
divaksin saya ngobrol-ngobrol dengan isteri saya. Dia bertanya, apakah lengan saya,
bekas disuntik itu terasa sakit? Saya jawab tegas, tidak. Insyaallah tidak akan
sakit hingga kita pulang ke rumah. Begitu kata saya ke isteri saya yang
menyatakan sedikit perih bekas suntik di lengannya. Kami kebetulan
berkesempatan ikut vaksinasi bersamaan.
Setelah mendapatkan
dokumen bukti vaksinasi kami meninggalkan gedung itu. Di sepanjang jalan menjelang
ke rumah kami ngobrol dengan topik vaksinasi covid yang baru saja kami alami. Dari
rasa sakit hingga tidak sakit yang dialami para peserta vaksinasi merembes juga
ke hal-hal lain. Dan tidak lama kami sampai ke rumah karena rumah kami
kebetulan tidak terlalu jauh dari RSUD Muhammad Sani.
Tengah malam menjelang
tidur dan saat tidur barulah saya tahu, ternyata yang saya katakana tidak sakit
di RSUD, itu kini sakit juga. Tidur saya bahkan tidak terlalu nyenyak karena
lengan kiri itu terasa ngilu. Isteri saya juga mengatakan begitu. Malah, pagi
ini beberapa persendian ikut-ikutan ngilu. Karena badan sudah ‘senja’ atau
karena memang begitu? Saya kuat-kuatkan saja perasaan saya, bahwa ini memang
harus begini. Vaksinasi selalunya ada efek begitu. Cukup istirahat saja di
rumah. Sesungguhnya harapan kita sebagai masyarakat, tidak sekadar mendapat
kesempatan divaksi, tapi semoga virus corona ini segera nyah dari Negara kita.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
Sakit sedikit.
BalasHapus