Kamis, 03 Desember 2020

Puisi: CORONA, BAGAIMANA KAMI BISA BERSAMA



CORONA, BAGAIMANA KAMI BISA BERSAMA

Corona oleh rasa dan fakta ternyata terus ada 
bersama kita. Sudah lama tak jua sudah kisahnya.

Corona oleh dokter telah menjadi kesibukan barunya 
dalam kesehariannya yang terus sibuk. Tak sempat membantu orang-orang perlu dibantu karenanya.

Corona oleh orang-orang yang mengaku bersekolah menjadi ujian ilmu. 
Sayang tidak melayani harapan kita, harapan kalian, harapan siapa saja tentang bantu-membantu dalam ilmu dan kebaikan.

Corona bagi ustaz menjadi penguat diri dan jamaahnya pada Ilahi
untuk tetap istiqomah kepada-Nya dan kepada ilmunya
bahwa musibah ini benar-benar diberi oleh Tuhann Yang Maha Kuasa 

Corona bagi para ekonom mungkin menjadi perusak tatanan ekonomi keluarga, 
merusak ekonomi negara atau ekonomi dunia 
tapi mungkin juga sebagai kesempatan membuktikan kemampuan mengelola perekonomia siapa saja. Atau untuk melakukan tipa-tipu harga dan kebijakan apa saja.

Corona bagi guru, setelah pada awalnya menjadi keluhan besar, tumpukan keluhan karena tidak bisa mengelola pembelajaran untuk anak-didik sebagaimana seharusnya biasa mendidik, kini membuka pemikiran dan wawasan bahwa mengajar ternyata bisa dalam keadaan seperti apa jua, keadaan serba ada.

Corona bagi penulis, seperti apapun dan bagaimnapun idenya, semua akan menjadi bahan tulisan yang baik atau buruk juga. Baginya akan menjadi sumber rasa yang tak terasa. Sumber basah yang tak kan kering untuk digunakan penyampai rasa.

Apakah corona akan tetap bersama kita selamanya, dan memaksa terus bersama. 
Bisakah kita bersama, bersama ketakutannya?  
Tiada siapa jua yang menyimpan kepastian untuk dapat bertahan jika harus terus bersama corona.
Tbk, 08092020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Sudah 1123 Menuju 1124

CATATAN Kamis (28/11/2024) ini adalah tulisan ke-1124 --wow-- dalam daftar tulisan yang ada di blog saya, 'maribelajar' ini. Beberap...