Minggu, 08 November 2020

Prof. Said Agil Almunawwar: "Lomba Tilawah Tidak Bisa Sekali Tiba"

BARU saja dibuka TC Pembinaan Kafilah Provinsi Kepri untuk MTQ Nasional ke-28 di Padang, Sumatera Barat. Pembinaan dilaksanakan di Hotel Sahid, Batam Center, Batam yang dibuka secara resmi oleh Pjs. Gubernur Kepri yang diwakili Sekda Provinsi Kepri, Dr. H. TS. Arif Fadhillah, S Sos MSi. Hadir sebanyak 54 orang peserta Kafilam MTQ Provinsi Kepri Tahun 2020 untuk MTQ Nasional di Padang bersama para pelatihan TC dan undangan lainnya..

Beberapa orang memberikan pidato dan sambutan pada seremoni pembukaan itu setelah sebelumnya dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat-ayat suci alquran. Pidato-pidato dan sambutan diawali dengan Laporan Ketua Panitia TC, Aiyub yang juga adalah Kepala Biro Kesra Provinsi Kepri. Lalu pidato Pak Said Agil Husin Almunawwar, selaku Ketua Tim Pelatih dalam Pembinaan ini dan pidato Ketua LPTQ Provinsi Kepri sebelum akhirnya pidato pengarahan Gubernur Kepri yang diwakili oleh Sekda Kepri untuk membuka secara resmi.

Kebetulan saya hadir sebagai Ketua harian LPTQ Kabupaten Karimun bersama Bupati, Asisten Bupati dan Kabag Kesera Kabupaten Karimun yang diundang oleh panitia. Menurut saya, beberapa catatan pesan yang disampaikan oleh Pak Said Agil selaku Ketua Tim Pembina dan Pelatih Peserta Kafilah MTQ ini layak untuk menjadi perhatian semua pihak.

Kata Pak Prof, sebagai  Provinsi relatif muda berbanding provinsi-provinsi lainnya di Tanah Air, di satu sisi, sementara Provinsi Kepri sangat ingin memperoleh hasil terbaik pada ajang lomba dua tahunan, itu maka startegi pembinaan itu perlu. Untuk MTQ di Tanah Minang nanti Provinsi Kepri baru ikut untuk yang ketujuh atau delapan kali, sementara MTQ Nasional tahun 2020 ini merupakan kali yang ke-28. Kepri ingin pesertanya sukses juga di sana nanti. Untuk itulah para pelatih tingkat Nasional didatangkan oleh panitia sebagai pelatiah dan pembina di TC Kafilah Provinsi Kepri ini.

Pak Prof. Dr. H. Said Agil Husein Almunawwar, MA yang pernah menjadi Menteri Agama di era Megawati menjadi presiden adalah seorang ahli alquran. Berprofesi sebagai Dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dia adalah juri Nasional MTQ. Setiap tahun ketika dilaksanakan kegiatan MTQ atau STQ maka dia akan dipercaya sebagai Ketua Dewan Hakim. Bersama puluhan bahkan seratusan dewan hakim lainnya dia bertugas menjadi hakim untuk menentukan peserta terbaik dalam even resmi negara itu.

Dia itulah yang diundang oleh Pemerintah Provinsi Kepri sebagai Ketua Tim Pelatih kafilah MTQ Provinsi Keperi. Tidak ada tujuan lain selain agar peserta MTQ dari Kafilah Provinsi Kepri bisa tampil terbaik dan mampu menjadi juara di MTQ Tingkat Nasional. Dan usaha keras ini selalu terbujkti. Pada tahun 2014 lalu, Provinsi Kepri bahkan mampu menjadi Juara Umum MTQ Tingkat Nasional.

Pesan pokok yang disampaikan oleh Said Agil adalah bahwa untuk menjadi terbaik dalam ajang MTQ atau STQ wajiblah berlatih dengan baik. Peserta terbaik dari provinsi harus dilatih juga oleh para guru terbaik. Waktu berlatih juga tidak bisa hanya sekadarnya saja. "Untuk lomba membaca alquran setingkat provinsi saja diperlukan waktu yang lama. Tidak bisa dengan tiba-tiba atau sekali tiba saja," katanya dalam sambutan saat pembukaan TC Kafilah MTQ Provinsi Kepri di Hotel Sahid, Batam hari Sabtu (7/11/2020) kemarin. Dengan kualitas qori/ qoriah, hafizh/ hafizhah, mufassir/ mufassiroh dst yang saat ini begitu hebat antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, maka peserta ini harus berlatih dengan sebaik-baiknya. Begitu dia mengingatkan.

Pelatihan dan pembinaan peserta MTQ Nasional dari Provonsi Keperi selama lima hari ini sebenarnya hanyalah pelatihan pemungkas dari pelatihan yang sudah dilaksanakan sebelumnya. "Ini hanya untuk persiapan keberangkatan ke Sumbar saja," kata panitia TC. Namun demikian, kesempatan bersama di Hotel Sahid selama satu pekan ini insyaallah akan menambah semangat dan kemampuan anak-anak dalam menghadapi MTQ nanti.*** 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...