Akhlah, katanya bisa dilihat dari dua bagian. Keduanya adalah moral dan kinerja. Artinya, ada bagian akhlak atau karakter di kelompok moral dan ada pula yang di bagian kinerja. Kedua karakter --moral dan kinerja-- ini harus dimiliki. Bagian-bagian moral yang disebutnya dalam pidato itu itu antara lain, iman, takwa, jujur, rendah hati, taat kepada Tuhan, dst. Sedangkan bagian dari moral kinerja antara lain, rajin, kerja tuntas, kerja keras, tak mudah menyerah, bersemangat, dst. Jadi, moral dan kinerja itu harus sejalan. Katanya, "Kita tidak ingin orang jujur dan taat tapi tidak bersemangat bekerja. Sebaliknya, jangan juga orang rajin, tidak pemalas tapi culas," tegasnya. Itu, katanya juga tidak baik.
Di bagian kompetensi ada 4 (empat) K yang menjadi penguatnya. Keempat kompetensi ini sangat penting. Itulah, kritis, kreatif, komunikatif dab kolaboratif. Maksud Pak Gubernur, orang berkemampuan itu harus mampu kritis. Tidak asal ikut saja. Mengerti masalah apa yang harus diperbuat. Lalu kfeatif, artinya tidak diam dan stagnan. Selalu ada hal yang menarik yang mampu diciptakan atau dilakukan. Kemampuan ini penting karena akan berhadapan dengan persaingan yang amat ketat.
Adapun K yang ketiga di bagian kompetensi itu adalah komunikatif. Mampu berkomunikasi dengan baik. Saat ini sudah terbuktu, orang-orang yang mengusai dunia adalah orang-orang yang lancar dan mampu berkomunikasi dengan baik. Benar juga apa yang sering dikatakan para pakar bahwa jika ingin mengusai dunia ini, maka kuasailah komunikasi. Lalu yang terakhir bagian komptensi adalah kolaboratif. Maksudnya kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai kelompok atau dengan banyak orang. Kebersamaan yang baik adalah kekuatan yang tidak akan mudah digoyahkan. Maka perlu kemampuan kolaborasi ini.
Terakhir, dan ini tentu menarik. Anies menyebut bahwa untuk proyeksi pendidikan abad ke-21 ini sangat diperlukan literasi. Dan literasi itu tidak hanya membaca, katanya. Literasi yang kita maksudkan adalah keterbukaan dan wawasan yang baik. Pak Gubernur menyebut ada beberapa literasi yang perlu untuk eksis di masa depan itu, selain literasi baca juga literasi budaya, teknologi dan keuangan. Kemampuan dan wawasan bidang-bidang ini akan menjadi penentu bagaimana manusia akan berkemampuan hidup di masa yang akan datang.
Sudah benar, jika saat ini ranah literasi digalakkan Pemerintah. Masyarakat dengan berbagai caranya pula juga berkesempatan untuk membina dan mengembangkan literasi. Seperti di rumah besar, Media Guru dan Gurusiana, ini sesungguhnya jalan ini adalah jalan terbaik untuk menyongsong dan menjalankan abad baru itu.***
Tulisan yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar