Resume Kuliah On Line: BELAJAR
MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
#KelasMenulisBersama #OmJay
Waktu
: Rabu (15/07/2020) Pukul 19.00 - 21.00
Narasumber: M. Anwar Djaelani
Materi
: "CAKAP MENULIS ARTIKEL MENJADI BUKU"
SANGAT menyenangkan, malam ini, Rabu, 15 Juli 2020 dapat
mengikuti Kuliah Online Gelombang ke-7 yang sudah dilebur ke gelombang 13
#Kelas Menulis Bersama Bersama PGRI, IGTK dan Penerbit Andi yang diprakarsai oleh Om Jai ini. Malam ini rasumber adalah Pak M. Anwar Djaelani yang akan menyampaikan topik Cakap Menulis Artikel Menjadi Buku.
#Kelas Menulis Bersama Bersama PGRI, IGTK dan Penerbit Andi yang diprakarsai oleh Om Jai ini. Malam ini rasumber adalah Pak M. Anwar Djaelani yang akan menyampaikan topik Cakap Menulis Artikel Menjadi Buku.
Seperti biasa acara dibuka sebagai pengantar oleh Om Jay: Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam guru guru hebat semuanya. Malam ini kita kembali akan mendapatkan pencerahan dan narasumber malam adalah bapak Anwar Djaelani. Moderator malam ini adalah ibu kangjeng Sri Sugiastuti. Kepada bu kanjeng Om Jay persilahkan.
Bu Sri Astuti: Waalaikumsalam wr wb. Alhamdulillah, malam ini Allah izinkan kita belajar bareng bersama Bapak Anwar dari pukul 19.00-21.00. Seperti biasa 1 jam pertama untuk perkenalan dan paparan materi dan sesi berikutnya tanya jawab. Baik, Pak Anwar seperti sudah siap.kita langsung saja ya. Sepenuhnya Pak Anwar dipersilakan.
Anwar Djaelani: Asalamualaikum ww, alhamdulillah, allohumma solli ala Muhammad. Para guru, yang bersemangat tinggi dalam menulis. Kita perbaharui niat kita, semata untuk mendapat ridho Allah. Yang muslim, mari kita membaca basmalah, bismillah... Selanjutnya, sedikit perkenalan dengan mengetahui sejumlah buku karya tulis saya.
Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis. Intinya, menulis, baik artikel maupun buku itu adalah keterampilan. jadi perlu latihan.
Semangat bisa semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Bahwa, aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bahwa, trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku. Bersemangatlah belajar menulis artikel karena dengan itu kita bisa pula cakap menulis buku.
Perlu Pembiasaan
Banyak membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan, pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga, kaya dengan perbendaharaan kata.
Modal utama penulis, apalagi calon penulis adlah banyak membaca. Bacalah bahan yang sesuai dengan bidang yang kita dalami. Tanpa banyak membaca susah orang akan menjadi penulis.
Bersemangatlah di saat menulis!
Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.
Artikel adalah sebentuk karya tulis.
Mari, maju dengan menulis
Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.
Tentang “Niat dan Pembiasaan”
Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?
Artikel-artikel di atas bisa lahir karena kita banyak membaca apa yang ada di sekitar kita. Semua bisa menjadi sumber ide untuk artikel.
Sukses di bidang apapun bertumpu harus bertumpu dari dasar yang kuat. Dasar itu bernama niat. Berniatlah dengan baik. Dengan niat yang baik, bisa menopang kesuksesan kita.
Agar bisa dimuat di media
Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Tema tulisan
Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.
Tulisan, jika kita buat untuk diniati, untuk dimuat di media cetak haruslah aktual, menarik publik. Syarat lainnya bisa mengikuti. Jika artikel di luar itu, kita bisa membuat sesuai dengan yang kita inginkan.
Langkah menulis
Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
Contoh Outline
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf
Setelah menetapkan tema yang akan diangkat, buatlah outline. Kerangka berpikir. Berdasarkan pengalaman, koran itu biasanya panjangnya sekitar 6000 karakter termasuk spasi. Biasanya 15 paragraf. Buatlah butir tiap-tiap butir sub bahasan itu buatlah paragraf. (Peserta diminta membuat outline dalam waktu kl 3 menit)
Terima kasih, Bu Moderator ...
Perihal “Judul Pemanggil”
Judul yang baik, antara lain: a).Mampu mencuri perhatian pembaca. b).Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan. c).Ringkas dan padat.
Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.
Sekarang kita belajar membuat judul. Ada dua aspek yang berperan besar untuk kesuksesan tulisan kita. Judul dan paragraf pertama. Judul yang baik harus ringkas dan harus mampu mencuri perhatian calon pembaca. Juga sbagai miniatur tulisan kita. Sudah ada gambaran umum tentang isi tulisan kita.
Contoh Judul:
Urgensi Meneliti dan Menulis
(Jawa Pos)
Menunggu Realisasi Program Buku Murah
(Jawa Pos, 31/07/2008)
Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid
(Radar Surabaya)
Contoh Judul:
Rindu Pemimpin Menulis Buku
(Jawa Pos 17/05/2017)
Menjaga Martabat Penerima Zakat
(Jawa Pos)
su
Pertama, tentang “Lead Penggoda”.
Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.
suara
Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular.
Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.
suara
Ketiga, tentang “Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
Belajar Tiga Gaya Lead dan Penutup
Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!
suara
Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku
Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?
Karena pemimpin akan berpengaruh kepada masyarakat umum.
Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.
Judul: Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan
Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)
“If you think strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God”
(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).
Penutup:
Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.
suara
Judul:
Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok
Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.
Penutup:
Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.
Perihal “Panjang Artikel”.
Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.
Dari Artikel ke Buku
Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.
Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
Buatlah Daftar Isi.
Mulailah menulis.
Kedua, kala menghimpun artikel menjadi buku.
Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
Menulis Resensi Buku
Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
Tulislah identitas buku
Apa isi ringkas buku?
Apakah penulis memiliki kompetensi?
Apakah buku itu didukung referensi memadai?
Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?
Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?
Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?
Tepatkah momentum kehadirannya?
Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?
Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.
Alhamdulillah. Semoga Allah mudahkan. Aamiin.
Selesai Bu Moderator....
π
Super sekali paparan yang disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang diajarkan Pak Anwar Artikel bapak ibu akan tembus mefdi
Media
Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.
Alhamdulillah. Semoga Allah mudahkan. Aamiin.
Selesai Bu Moderator....
π
Super sekali paparan yang disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang diajarkan Pak Anwar Artikel bapak ibu akan tembus mefdi
Tema: Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
- Pembelajaran bagi siswa (1 paragraf)
- Pengaruh pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)
- Model Pembelajaran yang dilaksanakan ( 1 paragraf)
- Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)
- Manfaat PJJ masa pandemi ( 2 paragraf)
-Kendala yang dihadapi (2 paragraf)
- Alternatif yang dilakukan ( 1 paragraf)
- Kesimpulan
Ai S Dewi Subang
2. Assalamualaikum wr.wb
Andy Muhtadin Beltim-Babel
Outline
Judul berkurban di tengah pandemi
1.covid19 di masa new normal
2.pemberlakuan prorokol kesehatan dalam ibadah hari besar
3.idul adha di tengah covid
4.ibadah haji peristiwa nabi ibrahim
5.berkurban di tengah pandemi
6.strategi berkurban di tengah pandemi
7.kesimpulan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Perkenankan saya menyebutkan outlen yang sudah saya buat.
JUDUL BUKU
SERBA SERBI INSPIRASI MENULIS BERSAMA OMJAY
OUTLEN
1. MOTIVASI MENULIS
2. KONSISTENSI MENULIS
3.KESULITAN MENULIS
4. SERBA SERBI INSPIRASI MENULIS DI KELAS OMJAY
5. MENULISLAH AGAR ENGKAU BERBEDA
MOHON DIKRITIKK PAK ANWAR
AAM NURHASANAH, LEBAK BANTEN
Memperingati Hari Anak tanpa Televisi
Oleh Wiwin Wintarsih
SMPN 2 TANJUNGSIANG
Anak adalah aset (1P)
Bagaimana memperlakukan aset (1P)
Dampak perlakuan terhadap aset (1P)
Pola pengasuhan (1P)
Pola pengasuhan masa sekarang (1P)
Kesalahan pola pengasuhan (2P)
Contoh pola pengasuhan masa kini (1P)
Permasalahan pola pengasuhan (1P)
Kaitan Hari Anak dengan Hari tanpa Televisi (1P)
Televisi sebagai tontonan dan tuntunan (1 P)
Mengembalikan pola pengasuhan ke pitrah anak (2)
Contoh outline
Tema : Dokter Cinta Dara
-Profile Dara gadis kecil yang lugu (2 paragraf)
-Dara Tidak masuk sekolah (2 paragraf)
- Ibu guru Dara menjenguk Dara ke Rumah (3 paragraf)
- Orangtua Dara sakit keras (2 paragraf)
- Dokter desa datang membantu keluarga Dara (3 paragraf)
- Dara menjadi anak asuh Dokter Riyan (2 Paragraf)
- kesimpulan (1 paragraf)
Titin#sditannaba#subangπΉ
@Lusia Wijiatun Out line
Pembelajaran di Tengah Pandemi
1. Pamdemi covid-19 yang masih meraja lela
2. Persiapan Pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
3. Program pembelajaran di tengah pandemi
4. Teknik pelaksanaan ditengah pandemi
5. Kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi
6. Kesimpulan
Outline a.n.Sri Budi Handayani
OUTLINE a.n.SRI BUDI HANDAYANI- Guru SMAN 1 Gresik
PPDB di Tengah Pandemi Covid-19
• Pandemi Covid-19 (1 paragraf)
• PPDB 2019 (2 paragraf)
• Perbedaan PPDB 2019 dan PPDB 2020 (3 paragraf)
• Dampak Pandemi Covid-19 di PPDB 2020 (2 paragraf)
* Masalah PPDB 2020 (3 paragraf)
• Pandangan tentang kebijakan PPDB 2020 di tengah pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan ,solusi alternatif (1 paragraf)
Lima bab ini bisa dianggap cukup untuk dikembangkan. Tapi, ibarat pohon, itu lima dahan besar. Nah, tiap dahan, buatlah ranting-ranting. Buatlah subbab-subbab
BEDAKAH MADRASAH DENGAN SEKOLAH
1. Opini masyarakat tentang madrasah ( 3 paragrap)
2. Pengertian Madrasah dan Sekolah
* Bahasan secara bahasa dan istilah/depinitif (1 paragrap)
3. Apa saja yang membedakan antara Madrasah dengan Sekolah
* Dilihat dari regulasi (2 paragrap)
* Letak perbedaannya (2 paragrap)
* Plus minusnya madrasah (1 paragrap)
* Keunggulan-keunggulan di madrasah
4. Penutup
* Simpulan,Himbauan dan Saran
Bu Kanjeng izin bertanya :
Pak Anwar Djaelani, saya mau bertanya :
1. Untuk membuat artikel yang menarik dan dimuat di media cetak, bpk butuh waktu berproses berapa lama ya Pak
2. Kapan waktu khusus Bpk Anwar untuk menulis artikel / buku
Terima kasih ya Pak Anwar atas penjelasannya
Ass wr wb
Apakah bedanya Tema dan Ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf ?
Aidil fitriani Tenggarong Kaltim
Pertanyaan tentang gaya lead 1. Bagaimana jika pertanyaan langsung pada kalimat pertama?
Variatif. Ada sehari, ada dua hari (artinya, juga sambil melakukan pekerjaan lain)
2). Secara umum, di malam hari. Jika diperlukan segera, bisa mengambil waktu selain itu. Usahakan menulis setiap hari
Assalamualaikum ww,
Saya Husnul Hafifah dr Bondowoso
Di media massa baik on line ataupun cetak ada berbagai genre tulisan.
Saya belum paham tentang titik perbedaan antara artikel opini, essay, kolom dan feature. Mohon penjelasannya. Trima kasih
Asslmkm , terimakasih sharing ilmunya Bp Anwar. Klo artikel dijadikan sebuah buku, apakah tema nya harus1 macam? Ataukah bisa beberapa tema dijadikan beberapa bab yang terpisah? Terimakasih - Suprapti-SMP N 1 Ciater-Subang
ijin bertanya Bahrudin dari Rembang
Bagaimana teknik mengedit bagian artikel yang akan dijadikan buku? Mohon diberi contoh, terima kasih.
Apakah dalam artikel harus mencantumkan sumber rujukan, seperti menulis KI?
Seproni Bandung
Sangat bisa. π
Contoh:
Sukses Menulis Via Kelas Online
Bisakah kelas belajar online mengantar pesertanya cakap menulis? Pertanyaan ini mengemuka, karena fakta bahwa di sekitar kita banyak diselenggarakan Kelas Belajar Menulis Online
Ass warbwab, ijin bertanya:
1. Apakah penulisan artikel dibatasi jumlah kata/kalimatnya?
2. Bagaimana cara menghubungkan kalimat dg kalimat atau paragraf dg paragraf supaya menjadi sebuah artikel menaik untuk dibaca?
Terima kasih , Was
Damdam Efendi/SMPN 41 Bandung
Keduanya bisa. Lebih bagus yang pilihan pertama
Assalamu'alaikum wr wb
Mohon maaf sblmnya pa td sy membuat outline nya malah non fiksi, saya kira bebas apa saja tema nya.. πππ
Mantap pak, semangat
BalasHapusmantap man
BalasHapus