TENTU saja kita bangga. Maksud saya orang tuanya, saudara-saudaranya, Om-Tentenya dan siapa saja keluarganya. Saya sendiri juga termasuk yang bangga seperti juga para pejabat tinggi di daerahnya. Dan karena rasa bangga pula saya mengulasnya di halaman ini. Halaman yang penghuninya adalah para guru.
Namanya Gede Sukarna Dijaya. Dalam satu future harian daerah (Batam) ada judul berita Mengenal Sepeda Listrik Gede Sukarma Dijaya. Lulusan SMA yang Karyanya Dinikmati di Empat Benua. Nah, di empat benua. Artinya di 75 persen benua yang ada sepeda listriknya ada. Tentu kita (orang Indonesia) bangga.
Gede Sukarma Jaya, begitu namanya ditulis oleh Lombokpos. Jawapos.com (Mataram), daerah asal pemuda ini, menjelaskan betapa bangganya orang daerahnya dengan munculnya sepeda listrik buatan Gede yang tamatan SMA itu. Dia boleh saja merendah dengan mengatakan bahwa sepeda yang viral di medsos itu bukan buatannya.
Maksud Gede, dia tidak menciptakan dinamo dan listrik sebagai dua komponen yang menjadi komponen pokok di sepeda listrik. “Dinamo dan bateri itu kan pabrikan,” jelasnya di media. Tapi Gede telah menggemparkan dunia dengan sepeda listrik hasil karyanya. Sepeda listirk Gede dengan merk Le-Bui, itu sudah diakui dunia. Itu penting.
Menurut penyuka sepeda listrik ada yang membedakan produk Le-Bui dengan sepeda listrik lainnya yaitu desainnya. Menurut innformasi dari Lombokpos.com lagi, Gede menambahkan jackshaft atau gir penghubung di rantai sepedanya. Penambahan ini memang terlihat sederhana, namun berpengaruh besar terhadap desain sepeda secara keseluruhan. Membuatnya terlihat eye catching. Itu kata pengamatnya sebagaimana kit abaca di media.
Sebelum ada jackshaft tambahan itu, pedal sepeda ketika dikayuh selalu terantuk boks konverter kit. Yang menampung baterai dan jaringan listrik untuk sepeda. Jika di sepeda listrik biasa, hanya terdapat satu gir besar dan kecil, seperti sepeda pada umumnya. Tapi, sepeda Le-Bui ada gir tambahannya. Konon, inovasi tersebut ditemukan Gede empat tahun silam. Jackshaft tersebut akhirnya mendapat apresiasi dari penggemar sepeda listrik dari luar negeri. Mampu membuat performa sepeda listrik menjadi lebih baik, tapi dengan tampilan yang tetap menarik.
Sekali lagi, bagi kita sesungghunya adalah kebanggaan yang diharapkan menjadi motivasi bagi anak-anak muda yang merasa tidak akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, terbukti ada banyak peluang untuk melakukan hal terbaik untuk bangsa ini. Dan sebagai guru, sekaligus akan menjadi informasi tersendiri untuk dapat pula dilanjutkan motivasi ini kepada anak-didik kita, di tempat kita masing-masing.***
Dposting juga di https://mrasyidnur.gurusiana.id/article/2020/7 dan https://www.tanaikarimun.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar