Kamis, 07 September 2017

Puisi: MAAFKAN IBU, ANAKKU


setiap kali aku mengatakan tidak
engkau tetap memaksa hendak
ku tak berdaya menolak walau
seribu dosa mendesak
lalu kita melakukannya lagi dan melakukannya lagi
seperti itu lagi
setiap kali aku merasa mual dan ingin muntah
engkau tiba-tiba ada serasa meraba
kembali serasa mengelus seluruh apa pun yang ada
tidak setapak jua tersisa
jamahan tangan dan bibir yang basah dan suaramu yang mendesah
membuat engkau seperti banteng gila
membuat aku tidak mengerti apa-apa
akhirnya noda itu terbukti
seorang bayi menambah hancurnya hati
menangis setiap hari karena engkau sudah pergi
karena aku tak mampu memberinya nasi
karena aku tidak pernah memberinya asi
adakah dosa yang lebih tua dan besar dari pada dosa
kita berdua
dosa manusia yang tidak berterima kasih kepda-Nya
tidak juga berterima kasih kepada emak dan ayahnya
atau ini adalah dosa mereka berdua yang juga melakukannya
atau dosa ini adalah dosa tetangga yang mengajak emak ke sana
bukan, bukan
ini bukan dosa siapa-siapa
ini bukan dosa emak, dosa ayah atau tetangga
ini adalah dosaku
ini adalah dosa manusia seperti aku
yang tidak merasa berdosa karena
dosa ada di mana-mana
dosa mereka yang tersenyum membangun rumah-rumah penyubur dosa
anakku
janganlah engkau ikut terpaksa memikul beban manusia
janganlah engkau ikut menabung dosa karena emak dan ayah
biarlah engkau tidak mendapat nasi dan susu ibu tapi
janganlah engkau mendapat sengsara karena emak dan ayah
maafkan ibu
anakku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...