Jumat, 07 Juli 2017

Sekolah Favorit Sejati

DI awal tahun pelajaran baru, sekolah dan masyarakat selalu disibukkan oleh kegiatan PPDB/ PSB (Penerimaan Peserta Didik Baru/ Penerimaan Siswa Baru) yang jadwalnya memang sudah ditentukan Pemerintah seperti seperti pekan-pekan atau bulan Juli ini. Persisnya pasca libur semester akhir di bulan Juni-Juli maka di pertengahan Juli akan ada kegiatan PPDB atau PSB itu. Kelas akhir pergi dan kelas baru akan mengganti.

Dalam menentukan pilihan sekolah tempat melanjutkan pendidikan, para calon siswa (peserta didik) lazimnya berebut ingin sekolah tertentu. Pilihannya bisa karena pertimbangan kedekatan jarak rumah (tempat tinggal) dengan sekolah, bisa karena mengikuti kehendak orang tua atau teman-teman dan bisa pula karena amenganggap sebuah sekolah itu adalah sekolah yang baik dan menjadi rebutan banyak calon siswa. Dan sekolah itu selalu disebut sebagai sekolah favorit. Sekolah yang menjadi rebutan masyarakat (siswa) pada setiap tahunnya.

Sekolah favorit? Apa dan bagaimana sesungguhnya sekolah favorit itu? Yang selama ini lazim dan menjadi ukuran sekolah favorit adalah karena banyaknya peminat yang ingin masuk ke sekolah tersebut. Setiap tahun jumlah pendaftar selalu lebih banyak (sangat banyak) dari pada kuota atau formasi yang ditetapkan dan dapat diterima sekolah itu. Akibat berebut tempat itulah maka timbul dan muncul berbagai akses sebagai ikutan keinginan yang terkadang dipaksakan. Dengan membawa-bawa dan mengait-ngaitkan dengan jabatan dan atau kekayaan sering ada orang tua memaksakan kehendak untuk masuk ke sekolah tersebut.

Sebenarnya keinginan yang kuat untuk masuk ke sekolah tertentu dalam batas-batas positif tidaklah salah. Sebutlah untuk memacu semangat siswa agar mampu berprestasi. Harapan yang tercapai untuk memasuki sekolah yang diinginkan boleh jadi menambah semangat siswa untuk belajar. Maka dalam keadaan seperti ini tentu saja sangat bagus seoerang siswa (termasuk orang tua) menginginkan masuk ke sekolah yang diinginkan. Sekolah itu dapat disebut sebagai sekolah favorit.

Namun jika keinginan untuk measuki sekolah tertentu lebih akrena sejadar gengsi untuk karena ikut-ikutan belaka, ini tidakla baik. Apalagi jika untuk memenuhi keinginan ini juga dilakukan dengan paksaan atau memaksakan kehendak sehingga menempuh jalan tidak terhormat, maka keadaan ini tidakla baik.

Sekolah favorit, sejatinya adalah sekolah yang dicita-citakan siswa dan atau oleh masyarakat karena mampu membimbing, mendidik dan mengajar peserta didik (siswa) dengan berbagai latar belakang kemampuan dan karakter menjadi siswa yang berkompeten, bukan sekolah yang hanya menerima calon siswa dengan kemampuan akademis yang tinggi saja. Nilai akademis yang rendah ataupun tinggi tidak menjadi kriteria dalam menentukan diterima atau tidaknya pendaftaran calon siswa.

Jika sebuah sekolah hanya menerima siswa dengan tingkat akademis yang tinggi saja --di sekolah sebelumnya-- sebagai siswa barunya maka itu dapat saja mendatangkan masalah. Sekolah dengan membuat ketentuan hanya menerima siswa bernilai tinggi saja untuk dibimbing, dididik dan diajar, malah sesungguhnya sekolah ini adalah sekolah yang dinilai menerapkan pola pikir dan pola tindak diskriminatif. Seharusnya sekolah mau menerima semua calon siswa yang memang berhak melanjutkan pendidikannya karena sudah tamat pada jenjang sekolah sebelumnya.

Bagi masyarakat, sekolah favorit yang sejati adalah sekolah yang diinginkan semata karena kemampuan sekolah dalam menjadikan siswanya menjadi siswa yang unggul dan berprestasi berbanding sebelum dia diterima di sekolah tersebut. Unggul dan berprestasi tentu saja disesuaikan dengan kemampuan dan potensi-bakat yang ada pada diri setiap siswa. Tidak memaksakan berprestasi yang sama sekali tidak diinginkan siswa.

Seorang siswa dengan potensi bermain bola volly, sebaiknya dikembangkan bakatnya ini untuk menjadi prestasinya di sekolah. Tidak harus dipaksanakan permainan yang lain. Seorang anak yang sukanya ke MP Fisika, biarlah dia berkembang dengan pelajaran itu. Tidak harus dipaksanakan pelajaran yang lainnya lagi. Inilah prestasi sejati yang harusnya diraih dari sekolah favorit sejati. Sekolah yang dengan kemampuan membuat siswa berprestasi inilah yang sesungguhnya layak dinobatkan sebagai sekolah favorit sejati.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...