Minggu, 18 Juni 2017

Aunur Rafiq: Agar Tidak Menjadi Pendusta Agama

PADA acara pemberian bantuan (santunan) kepada anak-anak yatim, ibu-ibu janda, dhu'afa dan fakir-miskin oleh Partai Golongan Karya (Golkar) hari Sabtu (17/06/17) di Masjid Miftahul Jannnah, Kapling, Kecamatan Tebing ketua Partai Golkar, H. Aunur Rafiq selaku Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Golkar Kabupaten Karimun mengatakan bahwa kegiatan pemberian santunan ini adalah salah satu bentuk kepedulian Partai Golkar kepada masyarakat. Sebagai partai yang mencanangkan Suara Partai adalah Suara Rakyat, maka partai ini memang wajib memperhatikan rakyat sebagai pemegang suara.

Lebih jauh Aunur Rafiq yang juga adalah Bupati Karimun, itu mengatakan bahwa kepedulian partai kepada rakyat, khususnya masyarakat miskin dan anak yatim adalah bentuk implementasi perintah Tuhan di dalam alquran, kitab suci Islam. Dia mengutip surah alma'un ayat satu hingga tiga yang menjelaskan tentang orang-orang yang mengaku beragama namun sesungguhnya mereka adalah 'pendusta agama'. Siapa pendusta agama? Menurut ayat itu adalah orang-orang yang menelantarkan anak-anak yatim dan tidak juga memperhatikan makan-minum dan kehidupan orang-orang miskin.

"Kita jangan sampai dikategorikan Allah sebagai orang-orang yang mendustakan agama," katanya dalam sambutan pengarahannya menjelang berbuka puasa, sore itu. Di hadapan para pengurus DPD Golkar Kabupaten, para anggota fraksi Partai Golkar (Provinsi Kepri dan Kabupaten Karimun) yang hadir, Aunur Rafiq memberikan wejangan menjelang berbuka puasa. Dia meminta kepada semua pengurus dan kader Golkar agar terus-menerus memperhatikan masyarakat, terutama orang-orang miskin dan anak yatim. Semua orang yang berkecukupan berkewajiban membantu mereka, dan para kader Golkar yang kebetulan berkemampuan di bidang ekonomi, maka bantulah mereka. Demikian orang nomor satu di Kabupaten Bersih Berazam itu menjelaskan.

Hari Sabtu ini adalah kunjungan (safari) Ramadhan Ketua Partai Golkar Kabupaten itu di Masjid Miftahul Jannnah. Berkaitan dengan itu, diadakan acara berbuka bersama di tempat yang sama sekaligus pemberian santunan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Tentu saja diharapkan kegiatan itu dapat membantu para fakir-miskin dan anak-anak yatim tersebut di bulan mulia, Ramadhan ini. Dan alangkah baiknya, jika bantuan seperti ini juga nantinya diberikan di luar Ramadhan.***

Pelajaran apa yang dapat dan mesti kita petik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...