INI kisah yang cukup membuat hati terenyuh, sedih sekaligus bangga dan kagum. Seorang kakek yang kehidupannya mungkin biasa-biasa saja namun sangat taat ke masjid, telah mengalami peristiwa haru ini. Disebut sebagai 'ahlulmasjid' karena selalu hadir di masjid walaupun dalam usianya yang sudah renta, kakek ini menghembuskan nafas terakhirnya di masjid. Bayangkan, dalam umur 85 tahun dengan tetap aktif berjamaah ke masjid membuat orang-orang di sekitarnya sangat bangga dan kagum. Tidak hanya untuk solat, 'kakek' ini juga aktif mengikuti pengajian, majlis ilmu. Benar-benar mengharukan, ketika akhirnya dia menutup matanya di masjid pula.
Diceritakan oleh Yoyok (salah seorang jamaah masjid As-Sakinan, Pantai Mentari tempat kejadian) dan dimuat oleh akun Tammydee di WAG Paytren Big, kisah ini dapat Anda baca kembali di halaman blog ini. Saya memposting utuh catatan ini, setelah mendapat izin dari yang mempostingnya di WAG tersebut. Selamat memabca ulang, jika Anda sudah membacanya di WA.
Ahlul Masjid Wafatnya di Masjid
Hari ke lima Ramadhan kami
takmir dan warga sekitar Masjid As Sakinah Pantai Mentari Kenjeran berduka
sekaligus mendapat hikmah luar biasa mulia dari Allah..
Pak Isnoen, bapak sepuh
yang kami semua mengenalnya sebagai orang yang istiqamah shalat ke Masjid,
meninggal dunia. Bersamaan tangis duka yang mendalam, kami amat tertegun dengan
keagungan takdir Allah dalam menjemput pak Isnoen. Diantara kami tak henti
berkata "betapa beruntung..betapa beruntung..pak Isnoen di muliakan
Allah"
Di
bulan Ramadhan, seperti biasa masjid As Sakinah mengadakan kajian bakda Subuh.
Pak Isnoen rajin hadir. Meski usia sudah 85 tahun, beliau tetap semangat ke
Masjid.
ðŸ˜
Bukan
kebetulan, tema yang dibahas ustad penceramah adalah soal "husnul
khatimah".
ðŸ˜
Setelah
ceramah selesai, ustad mempersilahkan jamaah untuk bertanya. Tiba-tiba pak
Isnoen angkat tangan minta waktu untuk bertanya. Beliau bertanya tentang
mimpinya "bahwa berturut turut beliau mendapati 2 mimpi : pertama mimpi
melihat bulan dan bintang bersinar terang. kedua, bermimpi didatangi temannya
yang yang meninggal dunia di Bulan Ramadhan sekian tahun lalu yang juga ahlul
masjid dan ketua takmir.
ðŸ˜
Kami tidak menangkap
firasat apa-apa, kecuali hanya sekedar pertanyaan soal mimpi.
Hingga ketika sang ustad
menjawab pertanyaan tersebut, tiba2 bunyi mik jatuh dari arah pak Isnoen.
Sejurus kami melihat pak Isnoen terjerembab dari duduknya.
Kami
semua berkerumun mendekat. Beliau naza'. Dokter datang, dan dinyatakan beliau
telah wafat
ðŸ˜
ðŸ˜
😠Innalillahi wa innaa ilaihi rajiun..
Pak
Isnoen. Sosok yang kami kenal baik. Ahli Masjid, ternyata Allah jemput beliau
ditempat yang beliau selalu datangi. Saya jadi teringat sebuah hadits, bahwa
seseorang akan diambil oleh Allah sesuai dengan kebiasaannya selama dia hidup.
Pak Isnoen istiqamah ke Masjid, Allah beri hadiah berupa meninggal di dalam
Masjid. Belum beranjak dari amal terakhirnya yaitu shalat subuh di Masjid.
Lebih-lebih beliau kala itu sedang bermajlis ilmu. Sebuah majlis yang
Rasulullah menyebutnya sebagai taman Surga. Sebuah Majlis yang karenanya Allah
utus malaikat-malaikatnya untuk memberikan rahmat, sakinah, dan Allah banggakan
orang-orang di dalamnya. Pak Isnoen, meninggal di sana.
ðŸ˜
Beruntungnya pak Isnoen.
Allah benar2 maksimal memuliakan beliau. Beliau juga meninggal di bulan
Ramadhan. Bulan mulia. Bulan Ampunan.
Berkaitan
mimpinya tentang melihat bulan dan bintang bersinar terang, juga mimpinya
bertemu sahabatnya yang meninggal di bulan Ramadhan juga yang selama hidup juga
mengurusi Masjid, saya tidak ahli dalam mentafsir mimpi. Hanya saja saya jadi
ingat kisah meninggalnya sayyidina Utsman. Malam hari menjelang esok beliau
dibunuh, beliau bermimpi melihat Rasulullah, sayyidina Abu Bakar dan sayyidina
Umar sedang duduk. Lalu Rasulullah menyapa sayyidina Utsman, "kemarilah
utsman, berbukalah bersama kami".
ðŸ˜
Didatangi orang sholeh yang
meninggal dunia, kata Ibnu Qayyim dalam kitabnya Ar Ruh, adalah bagian dari
peristiwa ghaib yang mungkin terjadi. Allah menghubungkan Ruh orang2 sholeh
yang meninggal dunia dengan Ruh orang yang masih hidup, adalah dengan mimpi.
Tentu saja, pak Isnoen
mendapat karunia wafat seperti itu bukan cuma-cuma. Kami sangat kenal dengan
beliau. Beliau rendah hati, tak banyak bicara, di usia tua yang berjalan saja
butuh tenaga ekstra, beliau masih istiqamah shalat 5 waktu ke masjid.
Kami belajar banyak. Kami ingin seperti pak Isnoen. Yang meninggal dengan tanda2 husnul khatimah. Semoga kita semakin *istiqamah ke Masjid*.
Kami belajar banyak. Kami ingin seperti pak Isnoen. Yang meninggal dengan tanda2 husnul khatimah. Semoga kita semakin *istiqamah ke Masjid*.
Diceritakan oleh Yoyok :
*Salah satu jamaah Masjid As Sakinah Pantai Mentari. Anggota Sahabat Masjid*
*Salah satu jamaah Masjid As Sakinah Pantai Mentari. Anggota Sahabat Masjid*
(Kisa ini layak untuk menjadi iktibar kita. Dengan kesukaannya ke masjid, bapak ini oleh Alllah dijemput dengan amat mulia: di masjid juga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar