Senin, 17 Agustus 2015

HUT RI Karimun nan Istimewa: Ada Bendera Raksasa

ADA yang istimewa pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-70 Tahun 2015 di Ibu Kota Kabupaten Karimun. Siang Senin (17/08) ini, panitia HUT-RI Kabupaten Karimun berusaha untuk memecahkan salah satu rekor Muri (Musium Rekor Indonesia) yaitu mengibarkan bendera merah putih terbesar dari dasar laut. Jika pengibarannya di daratan, itu sudah biasa. Dari dasar laut? Inilah istimewanya.

Selain melaksanakan upacara bendera seperti biasa, Detik-detik Proklamasi RI ke-70, perayaan HUT-RI Karimun pada tahun ini memang terasa istimewa. Jumlah peserta yang ikut dalam upacara bendera kali ini sungguh luar biasa jumlahnya. Ini salah satu perbedaan berbanding tahun-tahun sebelumnya. Panitia pelaksana HUT memang sengaja membuat acara yang 'wah' pada tahun terakhir dari keududkan Nurdin Basirun sebagai bupati Karimun. Acaranya benar-benar sangat sepektakular.

Untuk jumlah peserta upacara, misalnya, selain para peserta upacara yang ikut berdiri di lapangan Costal Area juga ada para penggembira yang duduk di sayap kiri dan kanan lapangan. Masing-masing sayap berjumlah 1000-an (seribuan) orang. Mereka adalah para siswa/wi yang berada di Pulau Karimun. Dengan tenang dan rapi mereka duduk di emper kiri dan kanan lapangan. Ini tidak dihitung para penonton 'lepas' yang datang khusus untuk menkmati berbagai persembahan dalam acara HUT RI ini. Mereka datang menyemut ke lokasi acara, Costal Area.

Jumlah peserta sendiri, pada tahun 2015 ini juga fantastis. Ada 9 (sembilan) kompi peserta yang terdiri dari TNI, Polri, Pegawai Beacukai, PNS, Guru dan tentu saja siswa. Tapi hanya siswa SLTA (SMA/ MA dan SMK) saja. Siswa SD dan SLTP (SMP/ MTs) tidak dilibatkan karena usia mereka yang masih anak-anak. Jika peserta upacara dan penggembira resmi ditambah dengan ribuan masyarakat yang memadati lokasi, sungguh tahun ini sangatlah banyak manusianya.
Bendera Pemecah Rekor Muri
Dari segi jumlah peserta sudah dibuat istimewa, ah ternyata ada yang lebih istimewa lagi pada peringatan HUT RI Karimun kali ini. Apa dia? Itulah pengibaran bendera berukuran raksasa dari dasar laut. Ini pertama kali Karimun melakukannya. Sebelumnya sudah pernah di daerah lain di Indonesia. Bendera yang akan dikibarkan berukuran 1.500 M persegi. Wow, sungguh luar biasa luasnya.

Untuk keperluan pengibaran bendera dari dasar laut ini diperlukan tenaga penyelam yang handal dalam jumlah yang banyak juga. Dua KRI, masing-masing KRI Sigalu 857 dan KRI Surik 645 dilibatkan dalam pelaksanaan ini. Selain itu juga ikut beberapa kapal yang berukuran lebih kecil, demi suksesnya acara istimewa ini.

Sebelum acara pengibaran bendera dari dasar laut, terlebih dahulu diadakan upacara Detik-detik Proklamasi RI. Setelah para peserta upacara, para penggembira acara, para undangan dan masyarakat lainnya memadati lapangan upacara sejak pagi hing ga siang hari, tepat pukul 10.00 upacara pokok dimulai. Belasan kali tembakan dari laut yang menggegarkan lapangan dan telinga, mengiringi raungan sirene tanda bermulanya 'detik-detik proklamasi' memperingati peristiwa sakral 70 tahun lalu itu.

Selanjutnya, pasukan pengibar bendera bergerak maju memasuki lapangan upacara. Para siswa/ wi yang sudah berlatih cukup lama tampak cekatan berbaris bersama kompi dari TNI sambil membawa tadah berisi bendera 'sang merah putih'. Setelah melapor ke Inspektur Upacara, Bupati Karimun, selanjtunya mereka mengibarkan bendera merah putih dengan diirngi lagu Indonesia Raya ciptaan WR. Supratman itu. Selepas pengibaran bendera, dilanjutkan dengan acara tabur bunga ke laut, sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang dan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Diangkat Dua Balon Raksasa

Sehabis cara inti ini, barulah dimulai proses pengibaran benda raksasa yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat banyak. Berita tentang rencana pengibaran bendera raksasa yang akan memecahkan rekor Muri itu memang sudah disosialisasikan ke masayarkat melalui berbagai media. Kini bendera itu benar-benar berkibar ke udara. Dua balon berisi gas, mengangkat bendera yang dikatakan seberat 200 Kg itu. Ah, sungguh menyenangkan dan mengagumkan menyaksikan berkibarnya bendera itu. Pelan-pelan, setelah muncul di permukaan laut, seterusnya naik bersamaan bertambah tingginya balon udara itu.

Memang agak disayangkan, bendera raksasa itu mengalami kerusakan ketika berangsur naik bersamaan kencangnya angin di laut Karimun dari pagi hingga siang itu. Bahkan pagi sebelum acara resmi, tiupan angin kencang disertai gerimis membuat para undangan dan peserta upacara berserakan. Syukurnya angin itu hanya berlangsung kurang lebih 25 menit sebelum dimulainya acara pokok. Dan sisa angin kencang itu pula yang membuat kibaran bendera raksasa di udara merusak benderanya. Tampak bendera itu akhirnya terbelah warna merahnya.

Meskipun begitu, secara keseluruhan, acara pengibaran bendera raksasa dari dasar laut itu sudah berjalan dengan baik dan aman. Tapi, apakah panitia dari Muri jadi mengesahkan pemecahan rekor itu, masih harus ditunggu pengumuman resmi dari lembaga yang dirintis dan dibangun Jaya Suprana itu. Selamat Hari Merdeka, Syabasya Indonesia. Majulah Indonesia dan majulah Karimun.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...