PESAN
Untuk Ibu dari Jauh, adalah sebait puisi yang saya tulis beberapa waktu lalu.
Malam ini, tidak sengaja saya menemukannya di file lama ketika saya
mencari-cari tulisan-tulisan lama. Ketika coretan ini saya ulang baca, dan kebetulan
pada hari Senin (22/ 12) ini adalah hari bersejarah buat ibu: inilah Hari Ibu
yang setiap tahun diperingati selalu.
Setelah
berpikir sejenak, saya memutuskan untuk dipublish kembali di blog guru
kesayangan ini. Sebagai mengetuk hati sendiri untuk terus mengenang jasa-jasa
ibu, maka saya posting puisi ini. Tentu saja saya berharap, pengakuan akan
betapa besarnya jasa ibu ini dapat mengetuk hati siapa saja. Ibu adalah guru
utama buat siapa saja. Selamat menikmati:
pesan untuk ibu di
hari ibu
tidak pernah aku lupa pada
jasa-jasa yang tiada duanya
ketika aku tiada menjadi ada
karenanya
emak yang kini renta di desa
nun jauh di sana
jasa-jasa yang tiada duanya
ketika aku tiada menjadi ada
karenanya
emak yang kini renta di desa
nun jauh di sana
bertahun-tahun emak
memelihara
merawat menyuapi dan membelai kami
malam siang dan pagi hari
tiada henti karena apa pun terjadi
memandikan kami di kali
walau jauh dari gubuk kami
emak berjalan kaki membawa kami
ke tepian mandi nan jernih
merawat menyuapi dan membelai kami
malam siang dan pagi hari
tiada henti karena apa pun terjadi
memandikan kami di kali
walau jauh dari gubuk kami
emak berjalan kaki membawa kami
ke tepian mandi nan jernih
emak terkadang tidak makan
nasi
yang ada hanya ubi
tanaman yang disiram keringat setiap hari dari pagi ke pagi
adalah pengganti nasi
yang ada hanya ubi
tanaman yang disiram keringat setiap hari dari pagi ke pagi
adalah pengganti nasi
emak tidak juga berhenti
emak tetap bekerja untuk kami lima orang anaknya
emak tetap berdoa untuk ayah yang meninggalkannya dan kami anak-anaknya
emak tetap bekerja untuk kami lima orang anaknya
emak tetap berdoa untuk ayah yang meninggalkannya dan kami anak-anaknya
kini aku sudah pergi meninggalkan
emak dan adik-adik
bertahun-tahun sudah tidak serumah lagi
di gubuk lapuk yang dulu membesarkan kami
emak hanya kudengar suaranya dari henpon tetangga
aku tidak jua mengirimkan henpon untuknya sendiri
bertahun-tahun sudah tidak serumah lagi
di gubuk lapuk yang dulu membesarkan kami
emak hanya kudengar suaranya dari henpon tetangga
aku tidak jua mengirimkan henpon untuknya sendiri
jika ada kumpulan recehan yang
berlebih
dari menjual barang rongsokan dan besi karatan
atau dari koran bekas yang dikumpulkan
uang itu itu tidak cukup untuk menambah
hasil kebun yang ditanam bersama
dari menjual barang rongsokan dan besi karatan
atau dari koran bekas yang dikumpulkan
uang itu itu tidak cukup untuk menambah
hasil kebun yang ditanam bersama
adik-adikku juga sudah tidak lagi
bersekolah
membantu ibu mencangkul karena sudah tamat sekolah
masuk SMA apa lagi kuliah tiada biaya
membantu ibu mencangkul karena sudah tamat sekolah
masuk SMA apa lagi kuliah tiada biaya
hari ini
seharusnya aku mencium emakku
tapi emak sangat jauh di sana
aku tidak bisa pulang karena ongkos tiada
aku juga tidak bisa mengirimkan uang untuk membantu emak di sana
seharusnya aku mencium emakku
tapi emak sangat jauh di sana
aku tidak bisa pulang karena ongkos tiada
aku juga tidak bisa mengirimkan uang untuk membantu emak di sana
maafkan anakmu,
ibu
maafkan karena belum bisa juga berterima kasih
sebagaimana pesan ibu bapak guru, dulu
oh ibu, jangan tutup pintu syurga yang emak simpan itu
anakmu akan kembali entah berapa tahun lagi
maafkan karena belum bisa juga berterima kasih
sebagaimana pesan ibu bapak guru, dulu
oh ibu, jangan tutup pintu syurga yang emak simpan itu
anakmu akan kembali entah berapa tahun lagi
Tiada lain harapan saya tentu nya selain sebagai salah cara
untuk mengenang Ibu pada hari ibu seperti hari ini. Selamat Hari Ibu, semoga
semua ibu-ibu mendapat kekuatan dari Yang Mahakuasa, amiin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar