Sabtu, 03 Mei 2014

Surat Pendek buat Anakku, Ilfa



KEPADA Ananda, Ilfa di Tanjungpinang
Pada saat Bapak menulis surat ini, baru saja beberapa hari lalu Bapak mendapat informasi melalui pesan singkat (SMS) perihal kejayaanmu dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingak SLTA di Ibu Kota provinsi, Tanjungpinang. Agak lambat menulis surat ini karena kesibukan-kesibukan di sini. Bahkan boleh jadi, Ananda sudah kembali ke Karimun, hehe. Tapi Bapak akan teruskan menulis surat terbuka ini karena bisa juga berguna untuk pembaca lainnya.


Bapak ingat, Ananda Ilfa dan Syarif kemarin itu berangkat bersama beberapa orang lagi teman-teman dari sekolah lain se-Kabupaten Karimun ini untuk menmgikuti fesitival tingkat provinsi itu. Kami yang ditinggal di sekolah tentu saja berharap sekaligus berdoa semoga kalian semua yang menjadi duta kabupaten sukses dalam festival itu. Kalian adalah duta kabupaten yang dipercaya Pemerintah Daerah Karimun setelah sukses dalam ajang yang sama di tingkat kabupaten pada tahun 2014 ini.

Informasi yang Ananda sampaikan lewat SMS ke salah seorang guru dan guru itu menyampaikannya pula kepada kami para guru, akhirnya kami tahu bahwa Ananda Ilfa sukses menyabet juara pertama mengalahkan duta Kota Batam dan Kabupaten Bintan yang harus puas di tempat kedua dan ketiga. Kami di sini tentu saja sangat bangga dan puas karena Ananda sukses dan mampu mengalahkan sahabat-sahabat dari tujuh kabupaten/ kota se-Provinsi Kepri dalam lomba membaca puisi.

Sebenarnya yang membuat Bapak dan para guru lain senang dan puas, disamping kesuksesan Ananda menggondol tropi itu, lebih-lebih lagi adalah karena informnasi itu langsung dapat Bapak terima hanya beberapa saat setelah Ananda mendapatkan juara itu. Begitu cepatnya berita kesuksesan itu sampai ke Karimun yang jaraknya dari Tanjungpinang membutuhkan empat jam perjalanan laut. Memamng tidak aneh, karena ada HP (Hand Phone) yang menyambungkannya. Tapi di sinilah Bapak ingin berbagi perasaan dan pikiran. Surat ini juga Bapak harapkan dibaca oleh guru-gurumu atau teman-temanmu yang lain,  entah dimana saja mereka berada saat ini.

Ananda, Ilfa. Satu imej yang terlanjur jelek mengenai HP di sekolah selama ini adalah 'larangan' membawa HP ke kelas, bahkan ke sekolah. Pernah suatu waktu, sekolah-sekolah melarang siswanya membawa HP. Malah larangan itu tertuang jelas dalam tata tertib sekolah. Bukan hanya di sekolah kita tapi hampir di banyak sekolah. Ananda tentu masih ingat, sekolah kita juga melarangnya, dulu.

Kini HP tidak harus dilarang lagi. Selain untuk komunikasi seperti yang Ananda lakukan itu, HP pun sudah sangat berkembang pemanfaatannya. Melalui HP berbagai informasi sudah dapat diakses dengan mudah. Bukan hanya HP-HP yang smart saja yang memudahkan kita berkomunikasi dan mencari informasi tapi HP yang sudah jadul pun sangat membantu. Makanya, tidak saatnya lagi pelarangan HP buat siswa di sekolah.

Perihal penyalahgunaan HP oleh siswa untuk keperluan yang tidak positif seperti untuk mengakses situs-situs 'jorok' atau sekedar menyimpan foto atau video jorok, itu tidak boleh. Sekolah pasti akan memberi sanksi bagi siswa-siswa yang melakukannya. Sekolah juga sudah berkoordinasi dengan orang tua di rumah untuk saling mengingatkan penylahgunaan HP untuk keperluan yang tidak baik itu.

Mungkin surat ini malah menjadi tidak singkat karena Bapak terbawa haru ataas prestasi Ananda itu. Semoga prestasi itu semakin meningkat di masa-masa yang akan datang. Teman-teman lain juga semoga akan terinspiriasi dengan prestasi di tingkat provinsi itu. Tentu saja nanti akan ada kesempatan membuktikan kemampuanmu di tingkat Nasional. Berlatihlah terus agar kemampuan itu semakin hebat.

Demikainlah Bapak sampaikan. Syabasy dan selamat untuk Ananda Ilfa dan seluruh teman-teman lainnya yang ikut dalam ajang lomba ini.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...