KEPADA Ananda, Ilfa di Tanjungpinang
Pada saat Bapak menulis surat ini, baru saja beberapa hari
lalu Bapak mendapat informasi melalui pesan singkat (SMS) perihal kejayaanmu
dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingak SLTA di Ibu Kota
provinsi, Tanjungpinang. Agak lambat menulis surat ini karena
kesibukan-kesibukan di sini. Bahkan boleh jadi, Ananda sudah kembali ke
Karimun, hehe. Tapi Bapak akan teruskan menulis surat terbuka ini karena bisa
juga berguna untuk pembaca lainnya.
Bapak ingat, Ananda Ilfa dan Syarif kemarin itu berangkat
bersama beberapa orang lagi teman-teman dari sekolah lain se-Kabupaten Karimun
ini untuk menmgikuti fesitival tingkat provinsi itu. Kami yang ditinggal di
sekolah tentu saja berharap sekaligus berdoa semoga kalian semua yang menjadi
duta kabupaten sukses dalam festival itu. Kalian adalah duta kabupaten yang
dipercaya Pemerintah Daerah Karimun setelah sukses dalam ajang yang sama di
tingkat kabupaten pada tahun 2014 ini.
Informasi yang Ananda sampaikan lewat SMS ke salah seorang
guru dan guru itu menyampaikannya pula kepada kami para guru, akhirnya kami
tahu bahwa Ananda Ilfa sukses menyabet juara pertama mengalahkan duta Kota
Batam dan Kabupaten Bintan yang harus puas di tempat kedua dan ketiga. Kami di
sini tentu saja sangat bangga dan puas karena Ananda sukses dan mampu
mengalahkan sahabat-sahabat dari tujuh kabupaten/ kota se-Provinsi Kepri dalam
lomba membaca puisi.
Sebenarnya yang membuat Bapak dan para guru lain senang dan
puas, disamping kesuksesan Ananda menggondol tropi itu, lebih-lebih lagi adalah
karena informnasi itu langsung dapat Bapak terima hanya beberapa saat setelah
Ananda mendapatkan juara itu. Begitu cepatnya berita kesuksesan itu sampai ke
Karimun yang jaraknya dari Tanjungpinang membutuhkan empat jam perjalanan laut.
Memamng tidak aneh, karena ada HP (Hand Phone) yang menyambungkannya. Tapi di
sinilah Bapak ingin berbagi perasaan dan pikiran. Surat ini juga Bapak harapkan
dibaca oleh guru-gurumu atau teman-temanmu yang lain, entah dimana saja mereka berada saat ini.
Ananda, Ilfa. Satu imej yang terlanjur jelek mengenai HP di
sekolah selama ini adalah 'larangan' membawa HP ke kelas, bahkan ke sekolah.
Pernah suatu waktu, sekolah-sekolah melarang siswanya membawa HP. Malah
larangan itu tertuang jelas dalam tata tertib sekolah. Bukan hanya di sekolah
kita tapi hampir di banyak sekolah. Ananda tentu masih ingat, sekolah kita juga
melarangnya, dulu.
Kini HP tidak harus dilarang lagi. Selain untuk komunikasi
seperti yang Ananda lakukan itu, HP pun sudah sangat berkembang pemanfaatannya.
Melalui HP berbagai informasi sudah dapat diakses dengan mudah. Bukan hanya
HP-HP yang smart saja yang memudahkan kita berkomunikasi dan mencari informasi
tapi HP yang sudah jadul pun sangat membantu. Makanya, tidak saatnya lagi
pelarangan HP buat siswa di sekolah.
Perihal penyalahgunaan HP oleh siswa untuk keperluan yang
tidak positif seperti untuk mengakses situs-situs 'jorok' atau sekedar
menyimpan foto atau video jorok, itu tidak boleh. Sekolah pasti akan memberi
sanksi bagi siswa-siswa yang melakukannya. Sekolah juga sudah berkoordinasi
dengan orang tua di rumah untuk saling mengingatkan penylahgunaan HP untuk
keperluan yang tidak baik itu.
Mungkin surat ini malah menjadi tidak singkat karena Bapak
terbawa haru ataas prestasi Ananda itu. Semoga prestasi itu semakin meningkat
di masa-masa yang akan datang. Teman-teman lain juga semoga akan terinspiriasi
dengan prestasi di tingkat provinsi itu. Tentu saja nanti akan ada kesempatan
membuktikan kemampuanmu di tingkat Nasional. Berlatihlah terus agar kemampuan
itu semakin hebat.
Demikainlah Bapak sampaikan. Syabasy dan selamat untuk
Ananda Ilfa dan seluruh teman-teman lainnya yang ikut dalam ajang lomba ini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar