Kamis, 01 Mei 2014

Duo Spanyol Maju ke Final Liga Champions



SETELAH Real Madrid memastikan satu ticket ke final Liga Champion 2014 dengan menumbangkan Bayern Munchen sehari lalu, pagi Kamis (01/ 05 waktu Indonesia) ini akan beradu taktik  perwakilan Inggeris, Chalsea dengan perwakilan Spanyol lainnya, Atletico Madrid dalam laga leg kedua semifinal. Kedua klub sudah bermain di leg pertama di kandang Atletico dengan Chalsea berhasil menahan imbang tuan rumah, 0-0. Laga pagi ini adalah laga 'hidup-mati' untuk merebut satu ticket lagi mendampingi Real Madrid di Lisbon nanti.

 Fluit pertama ditiup Nicola Rizolla, kedua kesebelasan kelihatan masih saling penjajakan. Tuan rumah Chalsea memang tampak lebih agresip dan berusaha menyerang di menit-menit awal ini. Atletico tetap bermain tenang dan meladeni permainan Chalsea dengan baik. Tidak ada kekhawatiran dari tamu.

Asa tuan rumah di depan pendukungnya yang memenuhi stadion Stanford Bridge mulai terbuka sudah hampir setengah waktu berlaga. Pada menit ke-30, dari sudut kiri Madrid bola dari kaki Willian yang dikurung dua pemain belakang Atletico dapat diambil Hazar untuk dikirim ke tengah. Torres yang berdiri bebas sukses memperdaya kiper Atletico Madrid, Courtois, 1-0 untuk tuan rumah. Untuk menjaga perasaan mantan klubnya, gol pembuka itu tidak dirayakian oleh Torres. Torres justeru hanya mengangkat kedua tangannya seolah menyesali gol itu.

Digigit oleh gol mantan pemainnya itu, para pemain Atletico mencoba lebih menekan. Bagi tamu hanya ada satu kata, membalas gol itu. Menang atau draw dengan mencetak gol adalah jaminan kemenangan ke final. Maka pada menit ke-40, dari bola lambung yang dikirim ke kiri gawang Chalsea, Schwarzer bola disambut pemain putih merah untuk dikirim ke tengah. Teri Hendry yang gagal menghalau bola, membuat Adrian Lopez berkesempatan mengeksekusi bola liar itu ke gawang Chalsea, 1-1. Para pemain Atletico bersorak. Meskipun hanya imbang, atletico tetap akan maju ke final jika tidak ada perubahan.

Dengan posisi satu sama, tentu itu Chalsea dalam tekanan. Sesuai ketentuan, Atletico diuntungkan karena mampu mencetak gol tandang. Dan jika tetap draw berapapun golnya, Chalsea akan tetap menjadi pecundang di depan penontonnya. Maka Chalsea hanya punya satu kata, menang dan artinya harus dengan menyerang. Tekanan itu tidak hanya dirasakan pemarin tapi juga oleh sang Special One, Mourinho.

Karena gol tidak juga datang, akhirnya Mou mengganti Torres dengan Samuel Eto'o. Diharapkan pemain senior dari Tanah Afrika itu mampu mengubah skor yang merugikan tuan rumah itu.  Alih-alih membuat gol, Eto'o justeru melakukan kesalahan dengan menjatuhkan Costa pada menit 57 di kotak pinalti. Tanpa ampun, wasit langsung menunjuk titik putih. Costa sendiri mengambil sepakan dua belas pas itu, 1-2 untuk tamu.

Kini Chalsea semakin tertekan. Dibutuhkan dua gol untuk membalikkan keadaan. Seperti Bayern, tuan rumah yang tertekan, kini tuan rumah Chalsea juga semakin tertekan. Tidak ada cara untuk maju ke final selain memenangkan laga ini. Dengan defisit dua gol, tuan rumah benar-benar wajib bekerja keras. Maka bermulalah serangan tambahan itu.

Dari bola mati, di menit 61 Willian mengirimkan bola ke tengah. Kesempatan ini sbenarnya adalah kesempatan yang sangat baik untuk Cahlasea mengurangi defisit. Torres sudah berhasil menanduk bola kencang ke arah gawang yang sayangnya membentur tiang. Keadaan kian berat. Dan setelah itu, pada menit 66 Torres dikeluarkan untuk memasukkan Ba. Pemain jangkung ini diharapkan menyelamatkan muka tuan rumah.

Keasyikan menyerang, garis pertahananpun goyang. Pada menit ke-70 penyerang mendapatkan bola lambung dan langsung ditanduk ke arah gawang. Bola itu membentur gawang yang sudah kosong. Tapi bola muntah itu jatuh di  kaki Turan dan dengan enteng Arda Turan menydookan bola ke gawang yang kosong di depannya, 1-3. Chalsea seperti sudah kehilangan harapan.

Atletico terus menyerang. Sepertinya agrigate 1-3 dengan point empat begitu belum memuaskan mereka. Selain menambah amunisi untuk bertahan, trik simone juga mulai mengulur-ulur waktu. Tiga pemain baru dimasukkan dengan salang beberapa menit sambil berharap waktu cepat berakhir. Hingga menit 83, ketika Muronho tampak kian putus asa, para pemain Chalsea terus merangsek lapangan pertahanan Atletico Madrid.

Anak-anak The Blus masih berharap keajaiban yang sudah tidak mungkin. Waktu tinggal beberapa menit saja lagi. Walapun beberapa peluang terbuka terbuka tapi tidak ada yang menjadi gol. Posisi tertinggal jauh itu sepertinya memang sudah akan berakhir seperti itu. Dan ketika fluit penutup dibunyikan setelah tambahan dua menit, para pemein Madrid pun berpelukan. Derby Madrid dari Negeri8 matador, Spanyol akhirnya akan tersaji di Lisbon nanti. Selamat, Atletico Madrid dan jangan putus asa, Chalsea.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...