KETIKA ide Bupati Karimun untuk membuat semacam monumen MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) sebagai bukti kesuksesan Karimun dalam mengikuti MTQ selama ini, masyarakat dan beberapa pejabat langsung menyambut dengan antusias. Setiap kali ada kesempatan memberi sambutan atau pernyataan, bupati selalu menyebut dan mengulangi ide itu. Tampak sekali dia ingin membuat dan memberi kesan abadi atas keberhasilan Karimun dalam even-even MTQ selama ini.
Keberhasilan Kabupaten Karimun kembali memboyong Piala Bergilir Juara Umum di Kabupaten Bintan pada tahun 2012 setelah sebelumnya di Batam (2010) memang menjadi awal ide bupati itu muncul. Sebagai orang yang konsens dengan pembinaan dan pengembangan alquran, Pak Nurdin ingin agar bukti keberhasilan di bidang alquran dimonumenkan. Sedari dia berposisi sebagai Wakil Bupati yang sekaligus menjadi Ketua Umum LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Kabupaten Karimun di era HM. Sani menjadi bupati, Pak Nurdin tampak sekali keseriusannya di bidang alquran. Selalu ada ide-ide bernasnya dalam pengembangan dan pembinaan alquran seumpama memperbanyak lembaga tempat belajar alquran seperti TPQ.
Munculnya ide membuat monumen alquran adalah salah satunya. Akhirnya diputuskan membuat tugu alquran berupa piala dengan menjadikan Piala Bergilir Juara Umum itu sebagai modelnya. Nama tugu itu pun beredar dari mulut ke mulut di tengah-tengah masyarakat.Bersempena persiapan sebagai tuan rumah MTQ ke-5 Provinsi Kepri sejak medio tahun 2012 lalu nama-nama tugu yang akan dibangun ada bermacam-macam. Sekali waktu muncul nama Tugu Imtak (Iman dan Takwa) dengan mengambil nama azam pertama dari empat azam penggerak pembangunan Karimun. Bupati pun beberapa kali menyebut tugu yang akan dibangun itu bernama Tugu Imtak.
Tapi di dalam masayarkat dan beberapa pejabat ada juga nama lain seperti Tugu Alquran, Tugu MTQ, Tugu LPTQ dan beberapa nama lain. Dan dalam perjalannya, dalam beberapa kali rapat di Kantor Bupati, nama Tugu MTQ semakin banyak digunakan selain nama Tugu Imtak. Akhirnya, bupati memberi nama tugu itu dengan nama Tugu MTQ. Dia menyebut nama itu ketika Sekda Karimun memimpin rapat persiapan akhir menjelang diselenggarakannya MTQ Provinsi beberapa waktu lalu. Maka nama Tugu MTQ itulah akhjirnya yang disebut dalam ucapan-ucapan selanjutnya. Bahkan ketika MURI memberi pigama atas tugu yang dianggap pertama ada di Indonesia itu, nama Tugu MTQ juga yang disebut.
Nama itu sangat bagus. Dengan nama itu masyarakat akan selalu ingat bahwa tugu itu lahir atas keberhasilan putra-putri Karimun dalam berbagai MTQ --Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan Inaternasional-- selama ini. Pada tugu itu sengaja diukir nama-nama anak-anak Karimun yang sukses menjadi juara di berbagai ajang MTQ itu. Siapa saja yang pernah menjadi juara maka namanya akan ditorehkan di sana.
Oleh karena itu, saya mengusulkan nama tugu itu menjadi Tugu Piala Juara. Mengapa menyebut piala? Karena tugu itu memang replika piala yang pernah raih oleh putra-putri Karimun dalam MTQ selama ini. Lebih spesifiknya, piala itu adalah piala juara, yaitu juara umum se-provinsi yang dipertahankan selama tiga kali berturut-turut. Piala Juara Umum yang sudah tiga kali diraih Karimun itulah yang oleh bupati dibangun dalam ukurun besar yang kita kenal sebagai Tugu MTQ itu. Sekali lagi, saya setuju namanya lebih keren menjadi Tugu Piala Juara. Pialanya sendiri ada di Karimun sebagai pemilik untuk selama-lamanya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar