PADA hari Senin, Selasa dan Rabu (24-25 dan 26 Maret 2014) lalu bertempat di Hotel Goodway Batam, dilangsungkan Rakor (Rapat Koordinasi) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Rapat yang diikuti oleh seluruh Kepala Dinas plus Kabid- Kasi Dinas Pendidikan Kabupaten se-Kepri dan para Kepala Sekolah --TK, SD, SLTP dan SLTA-- se-Kepri itu dibuka oleh Gubernur Kepri, HM. Sani. Ketika acara pembukaan juga dihadiri oleh para pejabat tinggi Kepri lainnya seperti Ketua DPRD Provinsi Kepri, beberapa Pimpinan FKPD Provinsi, Sekda Provinsi Kepri dan beberapa lagi.
Rakor ini tentu saja memakai biaya yang tidak sedikit. Tapi untuk tujuan rakor yang terdengar mulia (ada 10 tujuan yang ingin dicapai) seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa. Kata Yatim, ada sepuluh tujuan yang ingin dicapai dalam rakor ini, antara lain 1) Meningkatkan kesamaan persepsi dan pemahaman akan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan sebagai stakeholders pendidikan; 2) Membahas tentang persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/ 2014; 3) Memelihara dan memantapkan koordinasi dan kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan antar Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.
Saya tidak ingin mencatat semua tujuan yang tertuang dalam Buku Panduan itu. Saya percaya semua rencana tujuan itu sangatlah bagus dan patut untuk dibicarakan. Yang justeru saya khawatirkan adalah apakah memungkinkan untuk membahas begitu banyak harapan yang akan dibahas dalam waktu yang relatif singkat. Alokasi waktu hari pertama (Senin) misalnya hanya untuk pendaftaran (check in) peserta di hotel dan seremoni pembukaan malamnya. Hari kedua terjadwal pemberian materi dan diskusi oleh beberapa narasumber seperti oleh Wakil Ketua DPR RI Komisi X yang akan membahas masalah Kebijakan Penganggaran Pendidikan. Ada juga materi Implementasi Kurikulum 2013 oleh Kepala LPMP Keperi dan beberapa materi lagi.
Di hari kedua ini juga ada jadwal ekspos dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota se-Provinsi Kepri. Berapa lama waktu yang akan tersedia untuk tujuh kabupaten/ kota yang ada. Dan tentu saja ekspos dari Dinas Pendidikan Provinsi juga memerlukan waktu. Lalu bagaimana membagi waktunya?
Di hari ketiga terjadwal penyampaian laporan hasil diskusi kelompok. Hanya setengah hari alokasi waktunya. Akankah cukup? Tentu tidak akan cukup. Tapi itulah yang membuat saya sebenarnya agak ragu, apakah rakor ini akan menghasilkan sesuatu yang baik demi kemajuan pendidikan di Kepri atau akan sekedar menghambur-hamburkan anggaran belaka. Itulah yang saya khawatirkan.
Sayangnya saya tidak bisa membuktikan kekhawatiran saya itu. Kami para Kepala Sekolah sudah boleh meninggalkan hotel (tenmpat rakor) pada siang hari keduanya. Setelah penyampaian materi itu kami para Kepala Sekolah yang mendominasi jumlah peserta, sudah tidak lagi harus ikut rakor. Yang melanjutkan rakor adalah para pejabat di Dinas Pendidikan saja lagi. Lalu apa hasilnya? Entahlah. Sampai setengah hari kedua, kami mendengarkan pemaparan dari tiga narasumber itu saja. Semoga saja lanjutan rakor itu benar-benar menghasilkan sesuatu yang diperlukan pendidikan di provinsi 'segantang lada' ini. Amin!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar