Senin, 01 Juli 2013

Indahnya Berorganisasi Sosial

TIDAK semua teman-teman guru mau ikut melibatkan diri di organisasi di luar profesi. Terkadang berorganisasi di luar tugas-tugas wajib dapat menambah waktu kerja. Itu tidak akan menyenangkan jika tidak mampu mengelolanya dengan baik. Sebagai guru, sebenarnya sudah cukup banyak waktu tersita untuk sekolah. Bagaimana akan ikut organisasi lain yang juga memerlukan waktu dan tenaga?



Sebenarnya tidak hanya tenaga yang diperlukan dalam berorganisasi di luar profesi. Terkadang malah juga memerlukan pengorbanan perasaan dan keuangan. Jangankan mendapatkan upah, malah materi sendiri harus dikeluarkan dalam menjalankan organisasi. Tentu saja maksudnya adalah organisasi sosial dan kemasyarakatan.

Di luar tugas-tugas sebagai guru, sebenarnya pahlawan tanpa tanda jasa itu berkesempatan mengikuti organisasi sosial lain selain organisasi profesi seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Guru bisa berkecimpung di kepramukaan, organisasi keagamaan, dean organisasi sosial kemasyarakatan lainnya. Guru juga bisa menjadi perangkat desa atau kampung seperti Ketua RT/ RW.

Persoalannya, tidak selalu mudah mengikuti dan melaksanakan fungsi-fungsi organisasi sambil tetap menjaga profesi sebagai guru. Unrtuk tugas-tugas di luar profesi itu artinya diperlukan pula waktu bekerja di luar jam kerja sebagai guru. Makanya tidak selalu ada guru yang melakukannya. Tapi bagi guru yang merasakan indahnya berorganisasi, bisa saja dia menyisihkan waktunya untuk ikut melibatkan diri di orgnasiasi sosial seperti itu.

Seorang guru yang menyukai kegiatan keagamaan (sebagai pendakwah, mengajar mengaji, medngurus mesji, mengurus majelis taklim, dll) pasti akan mampu menyisihkan waktunya untuk mkenunaikan tugas-tugas tambahan itu. Di sinilah seorang guru akan menerapkan kompetensi sosial yang merupakan sal;ah satu kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru. Guru yang baik akan berusaha menyisihkan waktu luangnya untuk melaksanakan tugas-tugas sosial kemasyarakatan tersebut.

Untuk itu, sudah saatnya rekan-rekan guru berusaha untuk menyisihkan waktunya demi tugas-tugas sosial di luar tugas-tugas keguruan. Cara pandang lama yang menaganggap fungsi-fungsi sosial itu tidak menjadi tanggung jawab guru, haruslah dibuang jauh-jauh. Dengan itulah para guru baru akan merasakan indahnya berorganisasi.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...