TERNYATA tidak semua guru menikmati liburan dengan pergi ke luar kota atau ke luar daerah apalagi ke Luar Negeri. Masih ada guru, ternyata dalam masa libur semester genap ini tetap datang ke sekolah. Ada tugas dan tanggung jawab tambahan yang dipikulnya. Itu membuatnya untuk tidak pergi berlibur kemana-mana.
Saya percaya hampir di semua sekolah ada guru yang tidak dapat menikmati hari liburnya dengan melupakan sama sekali sekolah. Sejatinya hari libur bagi guru adalah hari untuk melupakan --sementara-- sekolah untuk agar otaknya bisa fresh kembali. Melupakan sekolah dalam pengertian berhenti dulu mengerjakan tugas-tugas berkaitan dengan sekolah. Kalaupun ada tugas-tugas berhubungan dengan sekolah, biasanya hanyalah aktivitas menyusun program pembelajaran untuk semester yang akan datang.
Misalnya, ada guru yang sambil berlibur juga mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran untuk semester baru nanti. Ada guru yang memulai menyusun program semester, silabus atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta beberapa dokumen lain yang menjadi persyaratan dirinya sebagai guru.
Dalam keadaan seperti itu pada umumnya sebagian besar guru akan menggunakan waktu libur untuk pergi berlibur ke luar kota atau ke luar daerah. Bersama keluarga atau orang-orang tercinta, biasanya guru mengisi waktu untuk bersenang-senang menjelang masuk sekolah kembali nanti. Tapi apakah semuanya pergi?
Ternyata tidak. Masih ada guru yang tetap saja pergi ke sekolah setiap hari dalam masa libur ini. Lalu apa yang membuat mereka tetap ke sekolah di hari libur? Ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang diberikan Kepala Sekolah kepada guru tertentu ini. Pertama, bisa sebagai panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang masa tugasnya sering bersamaan dengan hari libur.
Itulah sebabnya Kepala Sekolah akan memilih ketua dan anggota PPDB itu adalah para guru yang tidak akan pergi ke luar kota/ daerah. Kalaupun ada kebijakan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan penerimaan siswa baru ini pada hari sekolah (seperti di Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun) dengan maksud agar hari libur guru bisa berlibur, ternyata para panitia ini tetap saja harus datang ke sekolah pada hari libur. Hal ini disebabkan banyaknya tugas persiapan menjelang masuk nanti.
Kedua, bisa juga karena guru tersebut sekaligus sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) yang khusus menangani proses pembelajaran (seperti Wakasek Kurikulum) misalnya. Guru dengan tugas tambahan mengurus kurikulum pasti akan bertugas berat dalam mempersiapkan pembelajaran di semester baru nanti. Itu hanya akan lancar dan mudah dikerjakan pada saat hari libur. Ketika para guru lain dan siswa berlibur, saat itulah kesempatan yang baik buatnya melaksanakan tugas tambahan itu.
Tentu masih banyak tugas dan tanggung jawab lain yang terkadang membuat seorang guru tidak dapat menikmati hari liburnya seperti rekan-rekan lain yang tidak ada tugas tambahannya. Yang jelas, ternyata tidak semua guru yang dapat menikmati hari libur dalam arti melupakan sekolah sama sekali. Bagi guru-guru seperti ini, liburnya memang hanya di sekolah saja. Semoga mereka-mereka ini akan menjadi guru yang sukses dan menikmati tugas dan tanggung jawabnya. Hanya itu yang akan membuat rasa tenang dan senang dalam keseharian. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar