MULAI hari ini, Selasa (2/ 03) hingga Ahad (7/ 03) nanti
Kabupaten Karimun, Kepri akan melaksanakan gawe penting. Gawe ini oleh Bupati
Karimun, Nurdin Basirun dikatakan sabagai kegiatan sangat penting. Dari enam
kali kegiatan yang sama sejak terbentuknya Kabupaten Karimun 13 tahun silam
inilah saat kegiatan ini disebut benar-benar bernilai istimewa. Itulah MTQ VII
2013. Pada kegiatan MTQ (Musabaqah Tilatil Quran) ke-7 tahun 2013 ini bupati
memang mempunyai obsesi khusus: diraihnya juara umum untuk ketiga kali secara
berturut-turut.
Sebenarnya tahun ganjil adalah tahun paleksanaan STQ
(Seleksi Tilawatil Quran) bukan
MTQ. MTQ Tingkat Kabupaten Karimun 2013
ini seharusnya hanya setingkat STQ saja. Seperti sudah diketahui bahwa
perbedaan MTQ dengan STQ adalah pada cabang lomba yang diadakan. MTQ melombakan
semua cabang yang ada dalam MTQ seperti cabang Tilawah (tartil, tilawah
anak-anak, remaja dan dewasa), cabang Hifzil Quran (1-5 juz/ tilawah, 10 dan 20
juz), cabang Tafsir Quran (Arab dan Inggeris), cabang Fahmil, Syarhil, dan Khattil Quran serta beberapa cabang
lainnya. Sementara pada STQ hanya ada tilawah anak-anak, dewasa dan hifzil
quran saja. Jadi, MTQ jauh lebih komplit perlombaannya.
Dilaksanakannya MTQ tahun ini oleh Pemda Karimun memang
mempunyai maksud penting. Hal itu disebabkan pada tahun 2014 (tahun MTQ) nanti
Kabupaten Karimun akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Kepri. Sejak
tahun 2003 inilah Karimun pertama kali mendapat giliran menjadi tuan rumah MTQ
setingkat provinsi. Sepuluh tahun lalu itu ketika Karimun masih bersama
Provinsi Riau, Karimun memang menjadi tuan rumah MTQ setingkat provinsi untuk
pertama kali. Tapi bukan di Provinsi Kepri. Waktu itu belum ada Provinsi
Kepulauan Riau (Kepri) ini. MTQ Provinsi 2014 nanti adalah MTQ pertama buat
kabupaten dengan moto ‘kabupaten berazam’ itu.
Pentingnya MTQ tahun ini adalah untuk persiapan MTQ tahun
depan itu. Bupati Karimun mempunyai obsesi meraih juara umum MTQ Provinsi untuk
tiga kali berturut-turut. Dengan demikian piala bergilir Gubernur Kepri yang
sudah diraih dua kali berturut-turut yakni pada MTQ Provinsi Kepri sebelumnya
(tahun 2012 di Bintan dan 2010 di Batam) dapat dipertahankan kembali di Karimun
tahun depan. Apalagi Karimun akan menjadi tuan rumah. Di tempat lain saja bisa
meraih juara umum, tidakkah bisa di rumah sendiri? Itulah obsesi bupati yang
memang sangat konsen dengan kegiatan keagamaan ini.
Beberapa kali bupati dalam pengarahannya selalu mengingatkan
dan menyampaikan harapannya agar mimpi kita menjadi juara umum tiga kali
berturut-turut ini dapat diwujudkan. Jangan sampai momen menjadi tuan rumah
tahun depan itu hilang begitu saja. Bupati, Nurdin Basirun ingin sekali
kesempatan baik ini menjadi kenyataan yakni suksesnya pelaksanaan MTQ Provinsi
itu nanti. Sukses sebagai pelaksana dan sukses pula menjadi juara. Begitu dia
terus-menerus memompa motivasi masyarakat Karimun.
Mengapa begitu bergairahnya ‘bupati rakyat’ itu ingin meraih
kembali juara umum? Inilah jawaban Pak Bupati: “Saya mau membuat patung (monument) piala
juara umum sebagai peringatan keberhasilan rakyat Karimun di bidang alquran,”
katanya beberapa kali. Dia benar-benar ingin mimpi itu menjadi nyata tahun
depan ketika Karimun berkesempatan menjadi tuan rumah. Oleh karena itu,
pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten 2013 ini adalah MTQ yang sangat penting dalam
rangka persiapan meraih mimpi itu.
UNTUK mewujudkan mimpi memang tidak akan selalu mudah. Tapi
bermimpi dan berkeinginan meraih mimpi adalah suatu keniscayaan buat orang yang
berpengharapan. Ketika seorang bupati bermimpi (baca: bervisi) akan membuat monument
bersejarah sebagai peringatan keberhasilan rakyatnya dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, misalnya itu adalah sesuatu yang baik dan
mulia. Bupati adalah panutan rakyat di kabupatennya. Bupati adalah puncak
perencana, pengatur dan pelaksana program pembangunan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya. Jika bupati berkeinginan membangun bukti
keberhasilannya dalam bentuk monument,
itu bukanlah sesuatu yang berlebihan.
Begitulah Bupati
Karimun, Nurdin Basirun. Saat ini, di waktu ini dia mempunyai pendaman visi
yang ingin diwujudkan. Di paroh periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil
Bupati, Aunur Rafiq dia ingin meninggalkan kenangan manis yang tidak boleh
dilupakan dalam sejarah perkembangan dan kemajuan kabupaten yang relatif baru
ini. Dia akan membangun sebuah monument alquran sebagai lambang kejayaan
masyarakat Karimun yang dia pimpin selama dua periode (2006- 2011 dan
2011-2016) yang maju pesat dalam pembinaan dan pengembangan alquran.
Digelarnya MTQ Tingkat Kabupaten pada tahun ganjil 2013
adalah langkah strategis bupati untuk meraih mimpinya itu. Jika Karimun tetap
melaksanakan STQ sesuai kebiasaan dan periode yang sudah ditentukan, sementara
tahun depan kabupaten ini akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi maka
jelas itu akan menyulitkan dalam
persiapan. Sebagai tuan rumah, Karimun ingin sukses menjadi tuan rumah dalam
makna pelaksanaannya berjalan lancar dan aman tapi juga sukses dalam makna
mampu meraih prestasi maksimal dalam MTQ itu nanti.
Meraih prestasi artinya mampu kembali mendominasi kejuaraan
sehingga predikat juara umum tetap di genggaman sebagaimana dua periode MTQ
Provinsi sebelumnya. Jika itu mampu diraih (dipertahankan) artinya Karimun akan
menjadi kabupaten pertama meraih juara umum tiga kali berturut-turut. Sesuai
ketentuan piala bergilir gubernur yang diperebutkan di setiap even MTQ Tingkat
Provinsi akan menjadi piala tetap dan menjadi milik kabupaten berazam ini.
Saat itulah bupati bermaksud mengabadikan piala bergilir itu
dalam reflika monument alquran yang menggambarkan bentuk piala bergilir itu
sendiri di lokasi strategis yang setiap saat dapat disaksikan masyarakat.
Kononnya bupati akan membangun monument juara umum itu di lokasi Costal Area
yang saat ini sudah menjadi lokasi wisata masyarakat Karimun. Monumen Piala
yang dibuat berukuran besar itu nantinya akan menjadi pelengkap pemandangan
berlatar belakang masjid nan megah –seperti saat ini-- jika dilihat dari laut.
MTQ yang akan berlangsung dalam satu pekan ini, hari ini
(Jumat, 05.04.13) sudah akan memasuki hari keempat sejak dibuka secara resmi
oleh bupati, Selasa lalu. Walaupun pembukaan resminya dilaksanakan Selasa malam
itu namun rangkaian acara MTQ sudah dimulai sejak pagi harinya yang diawali
dengan acara Pelantikan Dewan Hakim oleh bupati. Pada siang harinya dilaksanakan
pembukaan bazar secara resmi dan sore hari pada hari yang sama diadakan pula
Pawai Takruf oleh 12 Kecamatan peserta MTQ se-Kabupaten Karimun.
Setelah pembukaan resmi pada
malam harinya dengan berbagai atraksi dan penampilan seni bernuansa Islami,
hari Rabu paginya dimulailah kegiatan MTQ dengan cabang Tartil dan Tilawah
anak-anak. Pada hari yang sama tapi di tempat berbeda, dilangsungkan pula MTQ
cabang hifzil quran. Kalau tilawah alquran dilaksanakan di astaka utama maka
cabang hifzil quran dilaksanakan di masjid Nuruddin Sawang, Kundur Barat. Pada
hari Kamis (esoknya) dilangsungkan pula cabang Fahmil, Syarhil dan Khattil
quran. Masing-masing di tempat yang sudah ditentukan panitia. Diharapkan menjelang
hari Sabtu besok semua cabang yang melibatkan hampir 300 orang peserta lomba
itu akan selesai. Lalu ditutup pada Ahad (07/ 04) malam dengan menyampaikan
para juara di setiap cabang oleh panitia.
Hasil-hasil lomba itulah yang
nanti akan dibina lebih lanjut. Beberapa orang juara untuk beberapa cabang akan
diikutkan dalam STQ Tingkat Provinsi di Tanjungpinang, Juni 2013 ini. Sementara
para juara untuk cabang lainnya hanya akan diberi pembinaan sebagai persiapan
MTQ Tingkat Provinsi 2014 yang rencana pelaksanaannya di Karimun itu. Saat
itulah sesungguhnya lomba sebenarnya yang diharapkan bupati menghasilkan
juara-juara terbaik sekaligus menjadi juara umum provinsi. Dengan dasar juara
umum untuk ketiga kali itu pula monument alquran akan didirikan. Dan jika
monument itu sudah didirikan, itulah bukti keberhasilan masyarakat Karimun
dalam membina dan mengembangkan alquran. Tentu saja pengamalan isi dan
kandungan alquran tidak akan diabaikan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar