Jumat, 05 April 2013

MTQ, Menuju Mimpi Bupati

MULAI hari ini, Selasa (2/ 03) hingga Ahad (7/ 03) nanti Kabupaten Karimun, Kepri akan melaksanakan gawe penting. Gawe ini oleh Bupati Karimun, Nurdin Basirun dikatakan sabagai kegiatan sangat penting. Dari enam kali kegiatan yang sama sejak terbentuknya Kabupaten Karimun 13 tahun silam inilah saat kegiatan ini disebut benar-benar bernilai istimewa. Itulah MTQ VII 2013. Pada kegiatan MTQ (Musabaqah Tilatil Quran) ke-7 tahun 2013 ini bupati memang mempunyai obsesi khusus: diraihnya juara umum untuk ketiga kali secara berturut-turut.

Sebenarnya tahun ganjil adalah tahun paleksanaan STQ (Seleksi Tilawatil Quran)  bukan MTQ.  MTQ Tingkat Kabupaten Karimun 2013 ini seharusnya hanya setingkat STQ saja. Seperti sudah diketahui bahwa perbedaan MTQ dengan STQ adalah pada cabang lomba yang diadakan. MTQ melombakan semua cabang yang ada dalam MTQ seperti cabang Tilawah (tartil, tilawah anak-anak, remaja dan dewasa), cabang Hifzil Quran (1-5 juz/ tilawah, 10 dan 20 juz), cabang Tafsir Quran (Arab dan Inggeris), cabang Fahmil, Syarhil,  dan Khattil Quran serta beberapa cabang lainnya. Sementara pada STQ hanya ada tilawah anak-anak, dewasa dan hifzil quran saja. Jadi, MTQ jauh lebih komplit perlombaannya.

Dilaksanakannya MTQ tahun ini oleh Pemda Karimun memang mempunyai maksud penting. Hal itu disebabkan pada tahun 2014 (tahun MTQ) nanti Kabupaten Karimun akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Kepri. Sejak tahun 2003 inilah Karimun pertama kali mendapat giliran menjadi tuan rumah MTQ setingkat provinsi. Sepuluh tahun lalu itu ketika Karimun masih bersama Provinsi Riau, Karimun memang menjadi tuan rumah MTQ setingkat provinsi untuk pertama kali. Tapi bukan di Provinsi Kepri. Waktu itu belum ada Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini. MTQ Provinsi 2014 nanti adalah MTQ pertama buat kabupaten dengan moto ‘kabupaten berazam’ itu.

Pentingnya MTQ tahun ini adalah untuk persiapan MTQ tahun depan itu. Bupati Karimun mempunyai obsesi meraih juara umum MTQ Provinsi untuk tiga kali berturut-turut. Dengan demikian piala bergilir Gubernur Kepri yang sudah diraih dua kali berturut-turut yakni pada MTQ Provinsi Kepri sebelumnya (tahun 2012 di Bintan dan 2010 di Batam) dapat dipertahankan kembali di Karimun tahun depan. Apalagi Karimun akan menjadi tuan rumah. Di tempat lain saja bisa meraih juara umum, tidakkah bisa di rumah sendiri? Itulah obsesi bupati yang memang sangat konsen dengan kegiatan keagamaan ini.

Beberapa kali bupati dalam pengarahannya selalu mengingatkan dan menyampaikan harapannya agar mimpi kita menjadi juara umum tiga kali berturut-turut ini dapat diwujudkan. Jangan sampai momen menjadi tuan rumah tahun depan itu hilang begitu saja. Bupati, Nurdin Basirun ingin sekali kesempatan baik ini menjadi kenyataan yakni suksesnya pelaksanaan MTQ Provinsi itu nanti. Sukses sebagai pelaksana dan sukses pula menjadi juara. Begitu dia terus-menerus memompa motivasi masyarakat Karimun.

Mengapa begitu bergairahnya ‘bupati rakyat’ itu ingin meraih kembali juara umum? Inilah jawaban Pak Bupati:  “Saya mau membuat patung (monument) piala juara umum sebagai peringatan keberhasilan rakyat Karimun di bidang alquran,” katanya beberapa kali. Dia benar-benar ingin mimpi itu menjadi nyata tahun depan ketika Karimun berkesempatan menjadi tuan rumah. Oleh karena itu, pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten 2013 ini adalah MTQ yang sangat penting dalam rangka persiapan meraih mimpi itu.

UNTUK mewujudkan mimpi memang tidak akan selalu mudah. Tapi bermimpi dan berkeinginan meraih mimpi adalah suatu keniscayaan buat orang yang berpengharapan. Ketika seorang bupati bermimpi  (baca: bervisi) akan membuat monument bersejarah sebagai peringatan keberhasilan rakyatnya dalam  pembangunan sosial kemasyarakatan,  misalnya itu adalah sesuatu yang baik dan mulia. Bupati adalah panutan rakyat di kabupatennya. Bupati adalah puncak perencana, pengatur dan pelaksana program pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Jika bupati berkeinginan membangun bukti keberhasilannya dalam bentuk monument,  itu bukanlah sesuatu yang berlebihan.

Begitulah  Bupati Karimun, Nurdin Basirun. Saat ini, di waktu ini dia mempunyai pendaman visi yang ingin diwujudkan. Di paroh periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil Bupati, Aunur Rafiq dia ingin meninggalkan kenangan manis yang tidak boleh dilupakan dalam sejarah perkembangan dan kemajuan kabupaten yang relatif baru ini. Dia akan membangun sebuah monument alquran sebagai lambang kejayaan masyarakat Karimun yang dia pimpin selama dua periode (2006- 2011 dan 2011-2016) yang maju pesat dalam pembinaan dan pengembangan alquran.

Digelarnya MTQ Tingkat Kabupaten pada tahun ganjil 2013 adalah langkah strategis bupati untuk meraih mimpinya itu. Jika Karimun tetap melaksanakan STQ sesuai kebiasaan dan periode yang sudah ditentukan, sementara tahun depan kabupaten ini akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi maka jelas itu  akan menyulitkan dalam persiapan. Sebagai tuan rumah, Karimun ingin sukses menjadi tuan rumah dalam makna pelaksanaannya berjalan lancar dan aman tapi juga sukses dalam makna mampu meraih prestasi maksimal dalam MTQ itu nanti.

Meraih prestasi artinya mampu kembali mendominasi kejuaraan sehingga predikat juara umum tetap di genggaman sebagaimana dua periode MTQ Provinsi sebelumnya. Jika itu mampu diraih (dipertahankan) artinya Karimun akan menjadi kabupaten pertama meraih juara umum tiga kali berturut-turut. Sesuai ketentuan piala bergilir gubernur yang diperebutkan di setiap even MTQ Tingkat Provinsi akan menjadi piala tetap dan menjadi milik kabupaten berazam ini.

Saat itulah bupati bermaksud mengabadikan piala bergilir itu dalam reflika monument alquran yang menggambarkan bentuk piala bergilir itu sendiri di lokasi strategis yang setiap saat dapat disaksikan masyarakat. Kononnya bupati akan membangun monument juara umum itu di lokasi Costal Area yang saat ini sudah menjadi lokasi wisata masyarakat Karimun. Monumen Piala yang dibuat berukuran besar itu nantinya akan menjadi pelengkap pemandangan berlatar belakang masjid nan megah –seperti saat ini-- jika dilihat dari laut.

MTQ yang akan berlangsung dalam satu pekan ini, hari ini (Jumat, 05.04.13) sudah akan memasuki hari keempat sejak dibuka secara resmi oleh bupati, Selasa lalu. Walaupun pembukaan resminya dilaksanakan Selasa malam itu namun rangkaian acara MTQ sudah dimulai sejak pagi harinya yang diawali dengan acara Pelantikan Dewan Hakim oleh bupati. Pada siang harinya dilaksanakan pembukaan bazar secara resmi dan sore hari pada hari yang sama diadakan pula Pawai Takruf oleh 12 Kecamatan peserta MTQ se-Kabupaten Karimun.

Setelah pembukaan resmi pada malam harinya dengan berbagai atraksi dan penampilan seni bernuansa Islami, hari Rabu paginya dimulailah kegiatan MTQ dengan cabang Tartil dan Tilawah anak-anak. Pada hari yang sama tapi di tempat berbeda, dilangsungkan pula MTQ cabang hifzil quran. Kalau tilawah alquran dilaksanakan di astaka utama maka cabang hifzil quran dilaksanakan di masjid Nuruddin Sawang, Kundur Barat. Pada hari Kamis (esoknya) dilangsungkan pula cabang Fahmil, Syarhil dan Khattil quran. Masing-masing di tempat yang sudah ditentukan panitia. Diharapkan menjelang hari Sabtu besok semua cabang yang melibatkan hampir 300 orang peserta lomba itu akan selesai. Lalu ditutup pada Ahad (07/ 04) malam dengan menyampaikan para juara di setiap cabang oleh panitia.

Hasil-hasil lomba itulah yang nanti akan dibina lebih lanjut. Beberapa orang juara untuk beberapa cabang akan diikutkan dalam STQ Tingkat Provinsi di Tanjungpinang, Juni 2013 ini. Sementara para juara untuk cabang lainnya hanya akan diberi pembinaan sebagai persiapan MTQ Tingkat Provinsi 2014 yang rencana pelaksanaannya di Karimun itu. Saat itulah sesungguhnya lomba sebenarnya yang diharapkan bupati menghasilkan juara-juara terbaik sekaligus menjadi juara umum provinsi. Dengan dasar juara umum untuk ketiga kali itu pula monument alquran akan didirikan. Dan jika monument itu sudah didirikan, itulah bukti keberhasilan masyarakat Karimun dalam membina dan mengembangkan alquran. Tentu saja pengamalan isi dan kandungan alquran tidak akan diabaikan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...