INILAH sepakbola. Siapa sangka Barca akan kalah. Kecuali fans
fanatik AC Milan, semua mata tertuju ke kaki anak-anak Barca, kapan gol akan
tercipta. Gocekan ala tika-tiki yang menjadi brand Barca ternyata hanya mampu
mengurung lapangan tengah hingga garis serang Milan. Tapi tembok kukuh Milan
justeru menimpa Barca: 2-0 untuk kekalahan Barca dalam jatah waktu 90 menit
plus 5 menit waktu ekstra itu.
Itulah singkat kisah pertandingan
Liga Champion leg pertama antara AC Milan melawan Barcelona pagi Kamis (21/02,
di Indonesia) yang memang sangat ditunggu-tunggu penggila bola. Garangnya
Bayern Munchen di kandang Arsenal sehari sebelumnya, banyak yang menduga Barca
pun akan berjaya di kandang Milan pagi tadi seperti yang dilakukan Bayern. Dari
menit awal hingga sepuluh menit pertama saja sudah dua kali tendangan sudut
didapatkan Barca. Itu pertanda kalau serangan anak-anak Barca memang lebih
membahayakan.
Menit ke menit di babak pertama
benar-benar milik Barca. Statistik penguasaan bola jauh lebih banyak dimiliki
Barca. Serangan sporadis terus dilancarkan. Tapi memasuki garis serang Milan,
Barca tidak mudah melewati tembok itu. Tiga bahkan empat lapis pertahanan
disusun pemain Milan untuk melayani Messi dan kawan-kawan. Babak pertama itu
tidak tercipta satu gol pun oleh Barca yang merupakan klub terbaik saat ini di
dunia.
AC Milan bukannya tak menyerang.
Pasukan berkostum merah itu sesekali juga berkesempatan menyerang. Serangan
balik yang mereka bangun memang tidak terlalu mengancam gawang Valdes. Tapi
permainan keduanya tetap menarik dinikmati. Babak pertama pun berkesudahan
kacamata. El Sharawy dan kawan-kawan tidak mampu melwati Puyol dan dua bek
lainnya yang menjadi palang pintu di garis pertahanan Barca.
Memasuki babak kedua, irama
permainan masih sama. Gedoran demi gedoran terus dilancarkan Barca. Serangan
balik Milan pun terkadang mengancam gawang Barca. Di menit ke-53 Milan mendapat
tendangan sudut tapi itu tidak menghasilkan gol. Baru di menit ke-57 mala
pelataka itu datang. Tendangan bebas dari tengah lapangan pertahanan Barca
mengenai badan Boateng yang menunggu umpan itu. Pemain Milan ini dengan sigap
menahan bola dan sedetik berikutnya menendang kencang bola ke kiri gawang. Dan
jala gawang Valdes benar-benar bergetar. Bersamaan itu getaran lapangan oleh
sorak-sorai penonton pun seolah membuat lapangan akan pecah.
Merasa tergigit oleh serangan balik,
Barca menambah gempuran. Fabregas bahkan diganti Alexis Sanzes untuk keperluan
daya gedor ini. Anak-anak Barca terus berusaha melancarkan serangan. Messi
memang tidak terlalu menonjol pagi ini. Tapi hampir semua pamain Barca ikut
membantu serangan. Kekalahn ini tentu tidak diinginkan oleh klub Spanyol yang
di La Liga bagaikan tak ada saingan itu.
Alih-alih mampu merubuhkan tembok
Milan, serangan bertubi anak-anak Barca malah berbuah mala petaka untuk kali
kedua. Di menit ke-80, dari serangan balik yang sangat cepat bola terarah ke
garis serang lapangan kiri. Oleh seorang pemain Milan --saya lupa mencatatnya--
dikirim ke tengah lalu dilambungkan sekali lagi ke arah Muntari yang berdiri
bebas. Tendangan kaki kiri yang terukur, ke arah gawang yang sama membuat jala
Valdes bergetar untuk kedua kali. Pemain Milan berlari dan menari, 2-0 untuk
tuan rumah.
Tembok Milan yang kukuh itu benar-benar menimpa Barca. Skor 2-0
itu bertahan hingga fluit akhir setelah tambahan waktu lima menit diberikan.
Anak-anak Barca tentunya wajib menang dengan agriget minimal 3-0 di leg kedua
jika ingin meneruskan perjuangan meraih tropi Liga Champion ini. Tentu itu
tidak akan mudah. Mampukah Barcelona? Kita tunggu saja.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar