Sabtu, 24 November 2012

Ketika Kesebelasan PGRI U-50-an Turun


SIAPA sangka gaek-gaek itu masih sanggup berlarian di lapangan hijau. Meskipun terkadang terjatuh tunggang-langgang karena beradu dengan lawan, mereka kembali bangkit dan berlari lagi. Si kulit bundar yang hanya tepat dan enak dimainkan oleh yang berusia muda, mereka perebutkan di tengah teriknya matahari sore. Jumat (23/11) sore itu adalah hari pertama turnamen sepakbola dalam rangka memperingati HUT PGRI dan HGN di Meral, Karimun tahun 2012.

Ada empat klub yang bertanding dengan sistem kompetisi penuh. Masing-masing satu klub untuk tiga ranting yang ada di Meral ditambah satu klub khusus para Kepala Sekolah. Klub terakhir inilah yang membuat para penonton terpingkal-pingkal sambil terkagum-kagum. Terkagum-kagum? Ya, karena ternyata mereka mampu melumpuhkan klub anggota PGRI Ranting II yang terdiri dari guru-guru dan pegawai muda usia, berbanding usia para Kepala Sekolah yang rata-rata sudah di atas 50 tahun itu.

Menurut catatan panitia, klub yang ditumbangkan oleh para pemain ‘ulama’ alias usialanjut masih aktif itu adalah klub yang pada turnamen yang sama tahun lalu keluar sebagai juara pertama. Mereka adalah champion turnamen ini pada tahun lalu. Tapi sore semalam itu mereka tidak menduga akan dipermalukan dengan skor 3-2 oleh pemain yang sudah karatan. Malah mereka sempat tertinggal 0-2 pada babak pertama.

Turunnya kesebelasan U-50-an ini sebenarnya hanyalah untuk memberi semangat kepada kesebelasan dari para guru dan pegawai Tata Usaha Sekolah. Turnamen antar anggota PGRI ini pun baru dimulai sejak tahun lalu sebagai memperingati dan memeriahkan hari lahirnya organisasi guru itu. Setiap bulan November, turnamen ini dilaksanakan oleh Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Meral. Dan ide membuat klub khusus para Kepala Sekolah –SD-SLTA– ini adalah untuk membuat suasana gembira saja. Menyaksikan para pemain usia tua memang terasa nikmat tersendiri bagi penonton.

Hebatnya, ternyata pada tahun ini mereka mampu menjebol gawang pemain yang lebih muda dan memenangkan pertandingan. Dalam aksi di lapangan sore semalam itu, sesungguhnya mereka tidak berharap menang. Pihak lawan pun sepertinya yakin akan memenangkan pertandingan itu. Tapi ketika di menit-menit awal, disebabkan kesalahan pemain belakang klub Ranting II itu para penyerang klub U-50-an mampu menjebol gawang mereka, tiba-tiba saja para pemin tua ini lebih bersemangat. Dan pada saat itulah pertandingan ini semakin terasa lucu karena beberapa pemain klub Kepala Sekolah banyak terjatuh karena berusaha mengejar bola dan menahan serangan lawan.

Pertandingan kian seru, ketika beberapa saat akan berakhir babak pertama jala gawang kesebelasan Ranting II kembali koyak. Para penonton yang terdiri dari para guru dan beberapa orang siswa juga semakin bersorak-sorai memberi semangat kepada para pemain ulama ini. Tekanan yang bertubi-tubi dari kesebelasan lawan berusaha ditahan para pemain senja usia ini.

Di babak kedua, permainan semakin hangat. Klub mantan juara tahun lalu ini berusaha menekan habis-habisan. Di menit ke 56 barulah balasan datang. Tertinggal satu angka, mereka semakin bergairah mengurung pertahanan lawan. Tapi kesebelasan U-50-an tetap tenang. Alih-alih menyamakan, justeru gawang klub yang lebih muda itu jebol lagi. Skor menjadi 3-1. Dan baru pada menit-menit menjelang usai babak kedua, mereka kembali mengurangi defisit kekalahan. Stand 3-2 bertahan hingga usai pertandingan. Sabtu sore ini, pertandingan akan dilanjutkan dengan mempertemukan lawan yang belum saling bertemu pada Jumat sore itu. Ternyata menyaksikan kesebalasan U-50-an itu asyik juga. Dirgahayu PGRI. Dirgahayu para guru RI.***

Dapat juga dibaca di: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/11/24/ketika-kesebelasan-u-50-turun-505555.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Merasa tak Diawasi

Tersebab tak merasa diawasi Aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki Merasa tak ada yang melihat gerak-gerik Aku melakukan apa saj...