Minggu, 18 September 2022

Safro Membaca Pantun

TERKEJUT Tina menyaksikan suaminya, itba-tiba membaca pantun beberapa hari ini. Tina juga tidak sengaja terlihat Safro, suaminya itu diam-diam di kamar membaca pantun. Itu jelas pantun yang dibacanya, kata Tina dalam hati. Ada apa? Tina ingat, Safro pernah mengatakan kalau belajar pantun adalah pelajaran yang paling dia benci saat sekolah dulu. Pernah berdebat dengan suaminya itu kalau dia benar-benar benci pantun. “Benci pantun atau benci gurunya, Bang?” Ledek Tina, waktu itu.

Hari Sabtu ini adalah hari yang kesekian Safro terlihat membaca pantun. Ada apa? Tina heran saja. Diam-diam Tina melihat buku tulis yang ada di meja di ruang tamu. Tapi tidak menemukan catatan apapun di dalam buku itu. Padahal Tina melihat Safro memegang kertas saat membaca pantun di kamar kemarin. Hanya ada kartu untuk mencoblos pemilihan RT nanti, kata Tina. Tina tahu, kalau pekan depan akan ada pemilihan Ketua RT di daerahnya.

Safro semakin sering duduk sendiri. Biasanya suka ke warung untuk duduk-duduk ngopi dengan teman-temannya. Dua pekan ini dia lebih banyak di rumah. Sambil membaca. Ya, membaca pantun itu. Ada apa? Tina masih merasa misteri kelakuan lakinya itu. Akhirnya dia bernanikan bertanya, mengapa suaminya itu sibuk menghafal pantun? “Tina, Tina mana konsep pidato Abang di sini? Kau buang, ya?” Tina terkejut tidak merasa membuangnya. “Itu konsep pidato Abang, kalau nanti menang jadi Ketua RT.” Ha? Tina serasa mau terhenyak.***

2 komentar:

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...