Senin, 01 September 2014

Catatan LGJ-45: Gugur tapi Jujur


Salah satu regu peserta LGJ-45 beberapa tahun lalu
DALAM lomba gerak jalan 45 km yang dilaksanakan malam Ahad (30/ 08) lalu, selain regu putra juga ada regu putrid yang mengikuti. Sesuatu yang mengagumkan, tentunya. Ada regu putri yang selama ini dipandang lemah ternyata juga ikut berlomba dalam gerak jalan yang begitu berat. Jarak 45 km (45.000 m) tentu saja sangat berat bagi wanita seusia mereka. Apalagi mereka hanyalah siswi sekolah yang belum terbiasa berjalan begitu jauh.



SMA Negeri 3 Karimun mengirimkan satu regu. Beberapa regu lain adalah dari sekolah lain dan dari beberapa organisasi lainnya. Saya tentu bangga, anak-anak sekolah tempat saya bertugas ikut serta dalam lomba tahunan bersempena peringatan HUT Kemerdekaan RI itu. Saya tidak menduga, selain dua regu putra juga ada satu regu putrid yang mengikuti.

Ketika mereka latihan di sekolah, saya sempat bertanya, apakah mereka benar-benar merasa kuat untuk ikut lomba gerak jalan yang berat itu. Mereka menjawab dengan tegas bahwa mereka sanggup. Saya lalu memberi arahan agar mengikuti lomba ini dengan baik dan sportif. Bahkan secara khusus saya memberi penekanan pada penggantian peserta gerak jalan yang sudah menjadi kebiasaan jelek di Karimun ini. Saya selalu mempersoalkan kebijakan penggantian peserta ini. Menurut saya, seharusnya mereka tidak boleh mengganti peserta. Jika tidak mampu, ya tidak usah memaksakan untuk meneruskan. Hanya saja karena panitia membolehkan pertukaran peserta, maka penggantian itu selalu ada.

Malah lebih celaka, bukan hanya penmggantian resmi yang ditetapkan panitia yang terjadi. Ada juga penggantian tak resmi alias illegal oleh peserta. Guru dan pembina atau peserta dengan sengaja mengadakan penggantian peserta ketika panitia/ juri tidak melihatnya. Penggantian ilegal ini biasanya dilakukan di tempat-tempat gelap dan juri dianggap tidak melihatnya. Inilah kecurangan yang saya anggap tidak mendidik anak-anak muda itu. Padahal tujuan diadakannya Lomba Gerak Jalan (LGJ) 45 ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat 45 itu sendiri. Semangat 45 adalah jargon nilai perjuangan yang dikaitkan dengan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Itulah sebabnya, saya memberi penekanan pada kejujuran ini. Saya mencabar anak-anak saya di SMA Negeri 3 Karimun untuk tidak berganti peserta dalam LGJ kali ini. Saya tahu kalau kebiasaan mengganti peserta ini memang sudah lumrah dan dianggap biasa saja. Tapi saya ingin yang jujur dan sesuai dengan semangat perjuangan itu sendiri. Apakah mampu? Jika pun tidak sanggup, berjalanlah yang sangggup saja. Itulah yang saya tekankan kepada merreka beberapa hari sebelum LGJ berlangsung.

Ternyata mereka menyanggupinya ketika saya tanya pada kesempatan latihan itu. Mereka berjanji akan berlomba secara jujur. Tidak aka nada penggantian peserta jika di tengah perjalanan ada peserta yang merasa tidak mampu melanjutkannya. Dan ketika regu putriitu  benar-benar tidak mampu melanjutkan perjalanan secara utuh setelah hampir saparoh jalan, akhirnya mereka  benar-benar tidak melanjutkannya. Mereka tidak mau menggantinya dengan peserta lain. Biarlah tidak melanjutkan dari pada berbohong. Demikian mereka berperinsip. Walaupun semula mereka tetap ingin meneruskannya dengan 9 orang peserta saja, tapi akhirnya mereka memutuskan untuk tidak meneruskan LGJ-45 yang mereka ikuti.

Saya benar-benar terharu mendengar pengakuan mereka yang saya dengan dari salah seorang guru itu. Saya bangga karena mereka telah melaksanakan sikap jujur yang saya minta sebelum mereka berlaga di jalan raya. Saya katakan dalam hati, "Walau kalian gugur, tapi kalian telah berlaku jujur, anak-anakku." Saya tidak kecewa mereka tidak sanggup sampai ke garis finish. Biarlah mereka mencoba berlomba dengan kemampuan mereka. Dan ketika kemampuan itu memang terbatas, mereka harus belajar untuk menerimanya. Semoga kelak mereka akan terus bersemangat berjuang dan juga mau menerima hasil perjuangan mereka dengan jujur dan ikhlas. Semoga!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...