Safro Tak Melarang Istrinya Pulang

KETIKA Tina minta izin pulang kampung, Safro langsung mengizinkannya. Dia tidak melarang sedikitpun isterinya minta pulang. Padahal tahun lalu, suami-isteri ini hampir saja pisah ranjang. Sebab-musababnya karena Safro tidak mengizinkan isterinya pulang kampung. Alasan istserinya jelas, waktu itu. Ibunya sedang sakit. Tina minta izin ke suaminya, tapi tidak diizinkan. Alasannya dia akan kesepian sendiri. Tina jelas pulang berdua dengan si kecil, semata wayang itu. Tidak akan aku izinkan, katanya di hati.

"Jadi, Abang tidak keberatan Tina balik, Bang? Tidak kesepian? Kami berdua, lho. Abang akan tinggal sendiri?" Safro santai saja menjawab pertanyaan isterinya sambil tersenyum. Dia tahu isterinya hanya karena rindu saja kepada kedua orang tuanya. Tahun lalu alasannya karena ibunya sakit. Dua tahun terakhir Tina rutin minta pulang kampung. Safro tidak bisa ikut karena tugasnya di sini tidak bisa ditinggal. Padahal hanya menunggu kebun cabe dan beberapa tanaman lainnya.

Sabtu pagi, itu Safro mengantarkan isteri dan anaknya ke pelabuhan. Hari ini Tina akan pulang kampung. Safro tidak ikut dan tidak juga keberatan isterinya pergi. Sebenarnya Tina ingin ditahan suaminya, agar ada alasan untuk tidak pulang. Dia tahu, Emak dan Ayahnya sehat-sehat saja di kampung. Tina tidak ngotot sebenarnya untuk pulang kampung tahun ini. Tina justeru berharap Safro melarangnya seperti tahun lalu. Tapi karena diizinkan, dia pulang dengan sedikit pertanyaan. Mengapa Bang Safro tidak melarangku balik?***