Apakah karena hanya satu setel saja, agak Bu? Mungkin anak kita mau lebih dari satu minta beli? Safro mencoba menebak-nebak, mengapa anaknya belum menjawab pertanyaan kedua orang tuanya. Sebagai orang tua, Safro sudah berutang ke teman demi anak semata wayang. jangan sampai tidak memakai baju baru di lebaran ini. Tina sebenarnya sedih karena suaminya harus berutang demi anak seorang. Mereka sendiri tidak akan membeli baju baru. Mereka akan memakai baju tahun lalu.
"Adi, ayo buka pintu. Ini sudah agak sore. Sebentar
lagi berbuka." Diam sebentar. "Bagaimana rencana ayah-ibu mau beli
baju baru untukmu? Mau dibelikan koko atau kemeja biasa?" Suara Safro
selembut mungkin. Dia tidak mau anak-nya sampai merajuk lagi karena merasa
dimarah dengan suara tinggi. Tapi anaknya tidak menjawab apa-apa. Safro
mengulang sekali lagi setelah beberapa menit. Baru terdengar suara Adi, sayup
saja. "Bu, Adi bilang tidak usah belikan baju. Uangnya dipakai untuk bantu
masjid yang sedang bangun kubah." Kedua laki-bini itu terkejut. Apakah dia
tahu kalau kita belum ikut nyumbang untuk beli kubah itu, Bu? Keduanya hanya
tertegun.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar