Hari Kamis (02/02/2023) ini kebetulan ada kegiatan lain setelah subuh. Tidak ingin saya menyebutkan kegiatan lain itu. Itu cukup catatan saya saja. Pastinya telah membuat jadwal menulis pagi saya terkendala. Sepulang dari pekerjaan rutin setiap pagi, pun saya tidak bisa duduk di depan laptop. Alhasil jadwal menulis di halaman ini macet. Tertunda juga.
Habis waktu pagi, sekembali mengantar isteri saya tetap tidak sempat menulis. Pagi menjelang siangnya, saya ke kantor FKUB. Jadwal rutin sejak awal tahun baru ini. Satu jam setengah (90 menit) di situ, saya beranjak ke kantor LPTQ. Kebetulan hari ini ada rapat pengurus harian LPTQ. Agenda, persiapan STQ Tingkat Kabupaten yang akan dilaksanakan pada akhir Februari ini. Jadwal rapat memang sudah dishare di grup sejak dua hari lalu. Tidak mungkin saya tidak ikut selaku Wakil Ketua Harian.
Menjelang zuhur rapat selesai. Saya kembali ke rumah. Bakda zuhur, inilah seharusnya saya menulis. Mengganti jam menulis pagi tadi. Sayangnya, hobi saya menyaksikan pertandingan bulutangkis membuat rencana menulis kembali terganggu. Saya lebih mementingkan melihat laga-laga hebat antara pemain-pemain Indonesia dengan lawan-lawannya di Thailan Masters yang tengah berlangsung di Ibu Negara Gajah itu. Pertandingan yang dihelat di Nimibutr Stadium, Bangkok itu menyedot perhatian saya, meskipun hanya melalui live di layar kaca.
Menjelang sore bahkan malam ini saya hanya berhenti melihat
layar kaca ketika asar atau magrib dan isya saja. Selebihnya saya memaksa mata
untuk melihat laga-laga indah antara Indonesia dengan lawan-lawannya. Pun
antara pemain-pemain negara lainnya. Tegasnya, bulutangkis telah membuat saya
lupa menulis. Waduh, ketagihan melihat laga live ini ternyata telah mengubah
komitmen saya sore hingga malam ini. Tapi saya tetap bertekad untuk menulis.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar