Padahal alarm tidak diam meski
suara pelan tak parau menghimbau
Sayang, tak ada merdu pengetuk waktu
Tak ada suara melodi cinta-Nya membelai
telinga
Membaca ayat-ayat pengingat saat
Seperti tersurat di padang louh mahfuz
Sayang tak ada suara mengaji di
sini
Hanya ada kumpulan sepi memeluk
sunyi
Deru motor dan mobil sesekali
melindas qiyamullail
Hingga subuh ditabuh
Tidak ada suara membaca titah-Nya
Kota ini katanya kota madani menuju
suci
Kota ini katanya kota agama untuk
semua akidah
Kota ini katanya kota maju agar tak
tertipu
Tapi tak ada merdu pengetuk waktu
Tak ada sesiapa memberi tahu subuh
berlalu
Seperti tersurat di kampung azali
Sayang setiap kita akan merugi
Saat iman dan kesempatan terbiar
meleleh
Saat genggaman tak erat memagut perintah
Saat tegah tak tersanggah mematri
dosa berganda
Padahal sekarat kian dekat
Akan memadatkan sesal terpintal
Oh, kirimkan kami suara tarhim
Jangan biarkan kami memeluk sejuk
hingga subuh lapuk
Jangan biarkan kami menarik selimut
tanpa sujud
Beribu gedung beribu kamar menghunjam
langit pencakar
Di semua ruang di semua sudut di
semua penjuru tumpukan gedung tanpa asma-Nya
Di semua penjuru mata angin hanya
gedung kaku terlindung aturan busuk
Tak ada setitik merdu pengetuk
waktu
Batam, 31072022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar