Setelah menikah, seingat Tina
suaminya tidak pernah ke masjid hari Jumat. Dia selalu beralasan Jumaatan di
masjid kampung sebelah. “Abang solatnya di Masjid Al-Khairat, dik. Janganlah
curiga begitu.” Selalu begitu jawaban Safro kalau ditanya, Jumaatannya di mana.
Hari Jumat ini kebetulan hujan
sejak pukul 10.00 pagi. Safro tidak dapat keluar rumah dengan motornya
sebagaimana setiap Jumat dia selalu keluar pada jam begitu. Hingga waktu zuhur
masuk dan kumandang azan Jumat sudah terdengar, Safro masih di rumah. “Tidak ke
masjid, Bang?” Tina membangunkan suaminya yang sepertinya tertidur. Tapi Safro
tidak menyahut panggilan isterinya yang rada lembut itu. Tina memanggil ulang
suaminya, “Tidak Jumaatan, Bang?” Kali ini agak keras. Safro malah seperti
mendengkur. Tina jadi ragu dan takut membangunkan lakinya. Dia teringat kasus
Safro mengamuk gara-gara dibangunkan satu siang untuk solat zuhur.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar