Senin, 29 Agustus 2022

Pengalaman Hari ini, Hujan Membawa Banjir

HUJAN yang sangat lebat hari di awal pekan terakhir di bulan Agustus, Senin (29/08/2022) membuat banyak tempat mengalami banjir. Hujan selama hampir tiga jam, itu mengirimkan air yang sangat banyak ke tempat-tempat rendah. Lalu banjir walaupun tidak lama.

Sepintas mungkin sebagian orang mengatakan tidak akan terjadi banjir di Karimun karena dikelilingi laut. Hujan selepas apapun akan segera turun ke laut. Begitu mungkin anaggapan sebagian kita. Tentu tidak salah juga. Hujan akan turun ke laut karena pada umumnya Pulau Karimun daratannya lebih tinggi dari pada permukaan laut.

Masalahnya adalah menjelang air sampai ke laut dalam jumlah yang sangat besar, tidak semua air itu akan menggunakan jalannya, parit (longkang, kata kita di Karimun) sebagai jalan resminya. Tidak bisa semua air yang dicurahkan dari langit itu ikut aturan, air harus lewat di longkang. Pasti tidak semua longkang sanggup menyalurkan air sekaligus. 

Pada beberapa tempat, yang daerahnya lebih rendah dari pada daerah lainnya, air akan tertahan sejenak hingga giliran dia mengalir bisa sampai. Sambil menunggu giliran itulah air menempati tempat-tempat yang seharusnya tidak boleh ada genang air di situ.

Pagi tadi saya kembali rumah. Paginya ke kantor, belum hujan. Selama di kantor itulah hujan begitu lebatnya. Mobil-mobil pengantar anak sekolah macet di jalan-jalan ke sekolah atau di parkiran sekolah. Di sepanjang jalan menjelang ke rumah ada beberapa tempat tergenang air yang cukup mengganggu perjalanan masyarakat. Di Jalan Junderal Sudirman (Poros) samping RSUD Muhammad Sani air memenuhi sebelah jalan yang membuat mobil tidak bisa lewat. Semua mobi dari arah Kantor Bupati diminta polisi untuk berbalik arah, menggunakan Jalan Sudirman yang jalur sebelahnya.

Ternyata banjir tidak hanya di situ. Di medsos banyak sekali berseliweran foto dan video banjir di beberapa tempat. Ada sebuah masjid yang tikar (karpetnya) dihanyutkan air karena genangan air di dalam masjid yang sudah lebih dari 20 Cm. Ada pula beberapa lokasi lain yang airnya tergenang di dalam ruangan rumah.

Pengalaman ini tidaklah mengenakkan. Rasa sedih menyelimuti perasaan karena sebagian keluarga atau masyarakat kita ditimpa musibah ini. Sekali lagi, memang tidak lama. Ketika hujan sudah berhenti, dalam waktu satu atau dua jam air sudah mengalir mengikuti jalannya. Tapi harus diingat, teman-teman yang rumahnya sedang ditinggal pergi karena sudah terlanjur ke kantor atau ke sekolah, tentu saja air akan membasahi apa saja yang ada di dalam rumah. Itu pengalaman yang tidak mengenakkan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

MUI Laksanakan Lomba Pidato Antar SLTA

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karimun melalui Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, Kamis (10/10/2024) melaksanakan kegiatan Lomba Pid...