Kamis, 30 Juni 2022

Pemerintah Tetapkan Awal Zulhijjah Haruskah Dada Mendesah

PERASAAN hati malam ini kembali seperti perasaan hati beberapa bulan lalu. Saat itu saya menunggu pengumuman yang akan disampaikan Pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Saya percaya waktu itu tidak hanya saya sendiri yang duduk di depan televisi untuk menyimak. Di seluruh Indonesia saya percaya menunggu itu. Itulah pengumuman awal bulan tahun hijriyah. Kita ingat, masyarakat menanti apakah Idul Fitri akan dirayakan pada tanggal yang sama seperti di kalender? Muhammadiyah waktu itu sudah mengumumkan awal Syawal persis seperti tercantum di kalender yang beredar. Masalahnya Pemerintah akan mengumumkan awal bulan tahun hijriyah menunggu keputusan sidang itsbat.

Rabu (29/06/2022) malam tadi juga kita menunggu pengumuman Pemerintah untuk awal bulah tahun hijriyah. Tepatnya menentukan awal bulan Zulhijjah 1443 sebagai patokan Hari Raya Idul Adha 1443. Jika awal bulan haji itu sudah pasti maka akan pasti pula Idul Adha nanti. Inilah masalahnya. Sebagian masyarakat sudah mengetahui bahwa menurut kalender yang beredar Idul Adha tahun ini akan dilaksanakan pada 9 Juli 2022. Tanggal hari itu menurut perhitungan (hisab) yang dilakukan akan jatuh tanggal 10 Zulhijjah, artinya hari umat Islam merayakan hari Raya Idul Adha itu. Tapi, apakah pengumuman Pemerintah akan persis sama dengan yang sebagian masyarakat ingat?

Jujur saja, saya adalah salah satu yang ikut berdebar di dada ini menanti pengumuman itu. Persoalannya sama seperti yang sebagian masyarakat pikirkan. Apakah pengumuman Pemerintah melalui Kemenag (Kementerian Agama) ini nantinya akan sama dengan yang tertera di kalender? Kalau sama selesailah masalahnya. Tapi jika berbeda, apakah semua kita menganggap juga sudah selesai masalahnya? Itulah yang saya pikirkan.

Singkat cerita, ternyata malam tadi pengumumannya berbeda. Jika kalender mencantumkan Idul Adha akan jatuh pada 9 Juli 2022, itu berarti awal bulan Zulhijjah adalah 30 Juni 2022. Nyatanya, Wakil Menteri Agama yang menjadi penyampai hasil Sidang Itsbat penentuan awal Zulhijjah mengatakan bawa awal Zulhijjah 1443 (2022) ini jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022. Artinya berbeda satu hari. Mundur. Dengan begitu, pengumuman Pemerintah ini sekaligus menganulir pengumuman kalender yang beredar. Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha artinya akan jatuh pada 10 Juli 2022 nanti karena 11 Zulhijjah akan jatuh pada hari itu.

Kini, setelah pengumuman itu apakah kita semua (muslim Indonesia) yang sebagian tadinya sudah bersiap akan Idul Adha pada 9 Juli akan menerima Idul Adhanya diundur satu hari? Jika tidak, apakah yang mengikuti Pemerintah dapat menerima perbedaan itu? Inilah yang menurut saya bisa saja membuat perasaan tetap galau. Resah di dada seolah tidak dapat dielakkan. Lalu bagaimana?

Pemberi sambutan sekaligus semacam tausiah pasca pengumuman malam tadi itu, telah mengingatkan kita bahwa perbedaan itu memang dimungkinkan oleh perbedaan cara menentukannya. Antara hisab dengan rukyah itu tidak mustahil terjadi perbedaan. Lagi pula perhitungan derajatnya juga ternyata berbeda, dua derajat dan tiga derajat. Tentu saja bisa menghasilkan keputusan yang berbeda. Namun bagi kita, perbedaan itu tidak harus membuat dada kita resah berlama-lama. Sebentar saja tidak masalah. Selebihnya kita kembalikan ke yang punya kuasa, Allah Swt. Dia lebih tahu dari pada kita yang juga berusaha tahu. Mari tetap jaga persatuan dan kesatuan kita, baik seakidah maupun sebangsa.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...