JAUH sebelum masuk waktu subuh lazimnya kita sudah terbangun. Jika ingin berjamaah ke masjid atau ke musolla pastilah perlu persiapan. Mandi, berwudhuk dan biasanya buang air --besar-- alias BAB dulu adalah beberapa persiapan yang mutlak. Harapannya sebelum azan atau saat masih azan sudah bisa tiba di masjid atau musolla. Jangan sampai masbuk untuk solat yang hanya dua rakaat. Sunat rowatib dan sunat lainnya --jika ada waktu-- juga ingin dilaksanakan di sana.
Karena rumah saya tidak jauh dari masjid (Al-Ubudiyah, Wonosari, Meral) maka suara bacaan-bacaan ayat suci menjelang masuknya waktu subuh dari masjid jelas terdengar ke rumah. Sambil bersiap segala sesuatunya, saya bisa mengukur kapan saya berangkat dari rumah. Begitulah di setiap subuh. Setelah alarm HP berdering, lalu bersiap (mandi, dll) saya bergerak ke masjid.
Subuh Kamis (23/12/2021) ini kembali turun hujan. Dalam bulan-bulan ini seingat saya hujan di waktu subuh memang selalu ada. Baik turunnya jauh sebelum subuh, di tengah waktu subuh atau sesudah subuh berlalu. Maksud saya sesudah jamaah subuh kembali ke rumah. Tapi hujan pagi ini ada istimewanya menurut saya. Setidak-tidaknya ada catatan yang layak menjadi kenangan. Paling tidak oleh saya.
Setengah jam sebelum masuk waktu subuh saya bangun atau dibangunkan alarm. Seperti biasa, ke kamar mandi. BAB, mandi dst lalu berpakaian untuk ke masjid. Karena di masjid masih terdengar mick dengan suara mengaji berarti waktu subuhnya belum masuk. Biasanya masih sempat melaksanakan solat sunat beberapa rakaat sebelum terdengar kumandang azan.
Setelah segala sesuatunya selesai, saya pun bersiap mau berangkat. Saat itulah guyuran hujan terdengar merempuh atap rumah. Suaranya lumayan kuat pertanda hujannya lebat. Saya tidak berani menghidupkan motor. Saya menunggu saja azan berkumandang sambil berharap hujan reda. Jika hujan reda tentu masih sempat ke sana dengan waktu tempuh (pakai motor) hanya 2-3 menit saja.
Tapi ternyata hujannya bertahan. Selesai kumandang azan, saya teruskan saja melaksanakan rowatib di rumah. Berharap hujan akan sedikit reda. Ternyata tidak juga. Dalam hati saya berkata, 'ini hujan subuh untuk menyiram waktu subuh'. Lalu saya menunggu sebentar hingga saya yakin dan pastikan di masjid sudah dilaksanakan solat subuhnya. Lalu saya iqomah dan solat di rumah saja. Di hati masih berkata, ya Allah maafkan karena tidak berani merempuh hujan itu.
Saat catatan ini saya buat, sekitar pukul 05.37 hujannya sudah reda. Terdengar ada angin di luar sana. Apakah akan hujan lagi, entahlah. Saya hanya mengatakan, hujan subuh menyiram subuh. Pasti ada hikmah dan maksud Allah menurunkan hujan persis di waktu subuh.***
Ada juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar