Sabtu, 20 November 2021

Puisi: Sepuluh Tahun Genap Tertancap

Inilah cinta, torehan catatan empat belas sebelas sebelas yang kemat tertata. Sampailah jua dari awal titik ke titik baru pada hari ini. Ahad empat belas sebelas dua satu sepuluh tahun sudah bersama. Cahaya purnama sudah menetaskan bulan sedasawarsa tanpa terasa. 

Sepuluh tahun genap cinta tertancap. Teruslah akan kita tancapkan hingga kemat tak mampu digugat. Kita bersama meniti jalan berliku di antara hati yang terkadang luruh. Adalah suka dan duka menjadi tonggak. Kekuatan batu karang di lautan ganas tetap diterabas. Tapi kita tak kan mudah digoyah.

Bukanlah waktu yang singkat untuk berjalan lambat atau cepat. Sepuluh tahun genap tertancap. Catatan tanggal dan bulan menjalin waktu kita. Empat belas, sebelas dan sebelas tanggal beralas. Kini membenam tertanam di angka empat belas, sebelas dan dua satu. Itu bukanlah angka sederhana. Hari itu kita bersama memetik kembang diiringi seloka didendang. Itulah mula bersama mendayung bahtera cita-cita. 

Hari ini, di tahun kesepuluh cinta disemai. Akan terus kita perbaharui janji terpatri. Akan terus kita perkuat tekad sepakat. Akan terus kita berdendang dalam riang malam dan siang. 

Ada banyak harap  yang belum tertangkap. Ada banyak sebab yang belum terungkap. Ada banyak langkah yang belum terpecah. Kita akan tetap ada. Bersama. Meneruskan layar bahtera cinta di tengah gelombang samudera cita-cita.

Kita akan terus bersyukur atas  hidup yang Dia atur. 

Tbk, 14112021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...