Selasa, 02 November 2021

Hati-hati Akun Pak Sekda Diretas

SALAH satu status teman medsos pada hari kedua di bulan November 2021, ini adalah pesan 'blokir segera' akun pencatut nama. Segera diblokir saja akun itu. Begitu pesan salah seorang teman di salah satu grup WA menyampaikan pesan itu. Karena dia seorang pejabat publik, seorang Sekda di Kota Batam, saya serius membaca pesannya itu. Itu berarti akun Pak Sekda, itu sedang diretas alias dicatut seseorang. 

Statusnya berbunyi begini, 

Blokir Segera Akun yang Mencatut Nama H. Jefridin Hamid dengan Meminta Ini Itu di FB Messenger

JIKA Bapak/Saudara menerima inbox di Facebook Messenger dari akun yang mencatut nama dan foto Sekda Batam H. Jefridin Himid (HJH), lalu meminta uang atau konfirmasi kode WhatsApp, maka segera report as spam atau blokir saja. Itu penipuan!

Seolah tak ada lagi jalan halal, para komplotan penipu ini kembali beraksi. Sasarannya adalah masyarakat. Modus kali ini ingin mencuri nomor WhatsApp korban. Tentu saja untuk berbuat kriminal.

Maka itu untuk menghadapinya, langsung blokir saja. Tak usah dibalas chat-nya, karena tindakan tersebut hanya akan mengkonfirmasi bahwa akun Anda aktif. Sehingga bisa menjadi sasaran berikutnya.

Inti dari pesan ini adalah: Akun Facebook HJH hanya dipakai untuk silaturahmi, lain tidak. Maka jika ada akun mengatasnamakan HJH, lalu kirim inbox dan meminta ini dan itu, maka dapat dipastikan hal tersebut adalah modus penipuan. 

Waspadalah, waspadalah. Terimakasih.

Status itu ditulis (doposting) oleh dan atas nama nomor HP Sekda Batam, Pak Jefridin. Saya baca lebih dari sekali dan saya meresponnya dengan meneruskan pesan belyau itu ke blog saya ini. Apa yang dialami oleh Pak Sekda Batam, ini memang sudah sering dan banyak terjadi. Mungkin di antara kita pernah menerima pesan berupa permintaan macam-macam dari --seolah-olah-- teman kita. Lalu di situ yang mengirimkan pesan mengatakan minta bantu dulu. Isi permintaan bantuannya bisa meminjam uang, minta isi pulsa dan lain sebagainya. Biasanya kita akan membaca berkali-kali sebelum menanggapinya.

Pesan Pak Sekda agar kita berhati-hati, lalu dia minta diblokir saja agar tidak malah menambah masalah lainnya, saya sangat setuju. Jika kita masih ragu disebabkan orang yang mengontak itu mengaku orang yang paling akrab bahkan saudara sendiri yang boleh jadi itu benar, maka cobalah ditelpon (call) langsung. Kita akan tahu suara sahabat atau saudara kita. Jika suaranya benar-benar suara teman atau saudara kita, pun jangan buru-buru transfer duit. Sebaiknya, ditawarkan untuk memberikan langsung uangnya. 

Jika tersebab tempat tinggal saudara atau teman kita itu berjauhan, sebaiknya mencari cara lain. Kita kontak teman kita yang lain yang bertempat tinggal sama dengan saudara atau teman kita ini. Ini maksudnya jika masih sedikit ada keraguan terhadap suara yang menjawab telpon kita. Pokoknya, kewaspadaan tingkat tinggi perlu dipasang agar tidak menyesal.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...