Satu kegagalan sesungguhnya tidak harus menimbulkan rasa khawatir apalagi takut. Kegagalan pekerjaan atau usaha tidak jauh berbeda dengan keberhasilan yang kedua-duanya membutuhkan tindakan lanjutan, keberanian untuk melakukan. Maka dikatakan kegagalan, itu bukanlah satu hal yang fatal. Di sisi lain, satu keberhasilan atau kesuksesan bukanlah akhir dari satu perjuangan. Kedua-duanya tetap harus dilanjutkan.
Dengan sikap begitu artinya tidak boleh ada kata 'berhenti pada titik tertentu' ketika berusaha meraih sesuatu, apakah sudah dianggap berhasil atau gagal. Apakah satu usaha dianggap sudah berhasil atau dalam posisi gagal, tetap tidak boleh ada kata berhenti. Berhenti hanya ada ketika Yang Maha Pemberhenti menetapkan untuk berhenti.
Sebuah kegagalan sesungguhnya hanyalah sandungan. Sandungan hanyalah latihan untuk lebih gigih mewujudkan harapan. Artinya, sandungan hanyalah bentuk lain dari kesuskesan yang waktunya ditunda. Untuk itu menembus sandungan adalah kewajiban bagi siapa saja untuk membuktikan bahwa ikhtiar dan usaha benar-benar sampai ke titiknya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar